Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Mayoritas Publik Tak Masalah jika Jokowi "Nyapres"

Kompas.com - 26/05/2013, 18:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei oleh beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa Gubernur DKI JAkarta Joko Widodo atau Jokowi berada di urutan teratas sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Umum 2014. Mayoritas publik memaklumi jika Jokowi yang baru menjabat sebagai gubernur selama tujuh bulan itu maju sebagai capres.

Jika Jokowi maju sebagai capres di Pemilu 2014 dan menang, maka untuk kedua kali bagi Jokowi tidak menyelesaikan mandat yang diberikan. Sebelumnya, Jokowi berhenti sebagai Wali Kota Surakarta setelah terpilih sebagai DKI-1.

Berbagai pihak berpendapat, Jokowi sebaiknya menyelesaikan jabatannya terlebih dulu sebagai Gubernur Jakarta hingga 2017. Namun, hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menunjukkan sebaliknya. Mayoritas responden tidak mempermasalahkan jika Jokowi tak menyelesaikan tugasnya hingga masa jabatan habis.

Survei CSIS tersebut dilakukan dengan tatap muka terhadap 1.635 responden yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat tidak disurvei karena situasi yang tidak kondusif.

Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J Vermontes mengatakan, jajak pendapat itu menanyakan apakah responden setuju atau tidak jika Jokowi maju sebagai capres meski masih menjabat Gubernur Jakarta. "Hasilnya, 53,9 persen responden setuju dan 27 persen tidak setuju," kata dia saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (26/5/2013).

Hasil survei CSIS juga memperlihatkan bahwa elektabilitas Jokowi mengungguli tokoh lain yang sudah mendeklarasikan diri sebagai capres maupun disebut-sebut akan maju di pilpres. Dari survei itu, elektabilitas Jokowi tercatat sebesar 35,1 persen, Prabowo Subianto sebesar 16,3 persen, Aburizal Bakrie alias Ical 7,4 persen, Megawati Soekarnoputri 5,9 persen, Jusuf Kalla 4,8 persen, Hatta Rajasa 2,7 persen, dan Ani Yudhoyono 0,9 persen.

Soal pencapresan tersebut, Jokowi yang selama ini didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga mendapat dukungan dari responden yang memilih partai selain PDI Perjuangan. Contohnya, 25 persen kader atau simpatisan Golkar mengaku akan memilih Jokowi. Adapun pendukung dari Partai Demokrat sebesar 32,5 persen, Gerindra 12,6 persen, Hanura 34,3 persen, PAN 27,3 persen. Bahkan, sebesar 60,5 persen kader/simpatisan PKS akan memilih Jokowi.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi berkali-kali mengatakan ingin fokus mengurus Jakarta. Adapun para pengurus PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya kepada Megawati terkait penetapan capres dan cawapres. Megawati akan memutuskan di waktu yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com