Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar Koalisi, Elite PKS Dinilai Hanya Gertak

Kompas.com - 26/05/2013, 09:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Elite Partai Keadilan Sejahtera dinilai menerapkan standar ganda dalam menyikapi keberadaan PKS di koalisi pemerintahan. Melihat rekam jejak PKS di Sekretariat Gabungan, wacana PKS keluar koalisi dinilai hanya gertakan.

"Selama ini hanya sekedar agresivitas verbal yang tidak ditindaklanjuti dengan prilaku praktis mereka," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto di Jakarta, Minggu (26/5/2013).

Hal itu dikatakan Gun Gun ketika dimintai tanggapan kembali munculnya wacana PKS keluar koalisi. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah ingin agar PKS segera keluar dari Setgab dengan alasan tidak mendukung gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gun Gun mengatakan, meski berada di koalisi, PKS selama ini banyak mengambil sikap yang berbeda dengan kebijakan pemerintah. Seharusnya, kata dia, PKS bersikap gentle dengan tegas memutuskan apakah tetap di dalam koalisi atau menjadi oposisi.

"Dalam politik integritas itu menuntut konsistensi. Dalam konteks ini, saya kira ada dua sikap berbeda di antara elite PKS. Di satu sisi ada yang menerapkan strategi agresivitas verbal. Di sisi lain ada yang tenang dan ingin mempertahankan koalisi. Gertakan elite PKS ini harus kita posisikan dalam konteks manajemen konflik di antara mereka," pungkas Gun Gun.

Seperti diberitakan, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut dari Majelis Syuro terkait keinginan keluar dari koalisi. Hubungan PKS dengan koalisi tidak mulus. Sempat terjadi beberapa perbedaan sikap antara PKS dan Setgab. Contohnya, PKS sempat menolak recana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com