Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Uang RM 1,5 Juta, Yusuf Mansur Sempat Tertahan Bea Cukai

Kompas.com - 20/05/2013, 17:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ustaz Yusuf Mansur sempat tertahan petugas Bea Cukai Batam lantaran membawa uang tunai 1,5 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 4,8 miliar dalam koper. Namun, petugas mempersilakan dia melanjutkan perjalanan setelah menyelesaikan urusan administrasi.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Bea Cukai Batam Emi Ludiyanto mengungkapkan, tidak ada masalah serius yang dialami Yusuf Mansur. Dia menjelaskan, hampir terjadi setiap hari, seseorang yang membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar melalui pelabuhan Batam.

"Tidak ada masalah dengan Ustaz Yusuf Mansur, setelah mengisi formulir BJ 22 atau custom declaration. Semua orang yang membawa uang dalam jumlah besar harus mengisi formulir tersebut," ujarnya, Senin (20/5/2013).

Menurut Emi, uang yang dibawa Yusuf Mansur berasal dari para anggota jemaahnya di Malaysia. Ustaz Yusuf Mansur juga sempat bertemu dengan Kepala Bea Cukai Batam untuk silaturahim.

Berdasarkan catatan Bea Cukai, banyak pihak yang sering membawa uang tunai dalam jumlah besar melalui Batam. Adapun sebagian besar dari mereka adalah pedagang valuta asing. "Hampir setiap hari ada orang yang membawa uang dalam jumlah sangat besar. Sesuai dengan ketentuan PPATK, mereka harus mengisi formulir tersebut, dan itu tidak ada masalah," lanjut Emi.

Sementara itu, melalui akun Twitter-nya, Sabtu (18/5/2013), Yusuf Mansur menjelaskan bahwa dia sempat bersilaturahim dengan petugas bea cukai. "Sebagai adab dan akhlak, serta prosedural pelaporan. He he he, dibilangnya, ditangkep," tulis Yusuf Mansur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com