Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ceriwis" Antarkan Rantang untuk Fathanah

Kompas.com - 20/05/2013, 11:56 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, mendadak "meriah", Senin (20/5/2013) pagi, ketika duo presenter Cici Panda dan Indra Bekti tiba-tiba nongol di gedung lembaga antikorupsi itu. Presenter acara Ceriwis di salah satu stasiun televisi swasta itu tampak membawa sebuah rantang saat memasuki Gedung KPK. Apa tujuan kedatangannya?

"Kami kan habis ketemu Sefti, mau kasih rantang ke Fathanah. Kok kami masuk ke KPK sudah kayak di red carpet saja," kata Cici Panda, yang langsung masuk ke lobi Gedung KPK.

Tak lama masuk ke dalam lobi, Cici Panda dan Bekti kembali ke luar. Mereka pun tampak berbincang-bincang ringan dengan petugas keamanan Gedung KPK.

"Ini di Gedung KPK ini memang banyak banget ya wartawannya?" ucap Bekti kepada seorang petugas keamanan KPK, sambil mengisi daftar tamu.

Ternyata, kedatangan Cici Panda dan Bekti ke Gedung KPK dalam rangka syuting Ceriwis. Mereka berakting tengah menjenguk Fathanah, tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi.

"Kami memang sedang bikin cerita soal perempuan-perempuan Fathanah," kata perwakilan tim kreatif Ceriwis, Mekar, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Menurut Mekar, adegan di Gedung KPK ini merupakan adegan penutup. Skenarionya, Cici Panda dan Bekti mendatangi Gedung KPK untuk mengantarkan rantang makanan kepada Fathanah, titipan istrinya, Sefti Sanustika. Menurut Mekar, mereka sudah bertemu Sefti sebelum menuju Gedung KPK.

Selain bertemu Sefti, Cici Panda dan Bekti sudah syuting dengan mendatangi lokasi syuting model Vitalia Shesya dan Ayu Azhari. Kedua perempuan ini memang masuk dalam lingkaran kasus Fathanah.

Baca juga:
Debat Daging di Kamar Luthfi
Hidayat, Tifatul, Luthfi, dan Fathanah Sepesawat dengan Dirut Indoguna
Transkrip Pembicaraan Luthfi dan Fathanah soal 'Fee' Rp 40 Miliar
Fathanah Mengaku Calo Proyek, Sebagian Keuntungan Mengalir ke PKS
Ada Rekaman Fathanah-Luthfi soal 40.000 Dollar AS

Maharany Mengaku Diajak Berhubungan Intim oleh Fathanah

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com