JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) menjadi lembaga yang bertaraf dunia. Presiden menilai, sudah banyak yang dilakukan Lemhanas. Namun, masih banyak pula yang harus dilakukan.
"Banyak yang telah dilakukan Lemhanas. Tapi terus terang saya melihat banyak yang harus dilakukan ke depan," kata Presiden ketika memberi pengantar dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan Lemhanas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Pertemuan itu dihadiri para menteri di antaranya Menteri Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Jajaran Lemhanas yang hadir dipimpin Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji.
Presiden mengatakan, ia telah menugaskan Lemhanas untuk berbenah diri dan meningkatkan kinerja sejak 2005. Ketika itu, Presiden mempersilakan Lemhanas untuk melakukan studi banding ke institusi serupa di seluruh dunia.
"Sebagaimana kita ketahui, dunia terus berubah dan selalu berubah. Demikian juga lembaga pendidikan, apalagi berada di tingkat strategis juga harus terus mengembangkan kinerjanya, kemampuannya, dan kesiapannya untuk menghasilkan putra putri bangsa yang cakap dalam mengemban tugas pada tingkat strategis, apakah di organisasi pemerintahan, militer, kepolisian, parlemen, dunia usaha, termasuk tugas-tugas diplomasi," kata Presiden.
Presiden lalu menyinggung apa yang dia sampaikan ketika memberi kuliah umum bertema "Kepemimpinan Strategis" kepada para mahasiswa Universitas Pertahanan. Kira-kira, kata Presiden, Lemhanas dapat menciptakan lulusan seperti yang dia sampaikan tersebut.
"Apakah berkaitan dengan kompetensi, karakter, etika, nilai, atau berkaitan visi, manajemen, dan sebagainya. Domain seperti itu yang menjadi tugas Lemhanas untuk memastikan lulusannya mengerti negara dan dunianya, mampu kembangkan strategis dan kebijakan, cakap untuk menjadi manajer, leader di tingkat strategis. Di atas segalanya mereka yang mencintai tanah airnya, mengerti sejarah, sistem nilai, dan semua yang jadi kekhasan negara tercinta ini," papar Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.