Mengomentari hasil hitung cepat, Puspayoga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang menjaga keharmonisan dan keamanan Bali selama ini.
”Kalau dikatakan menang, ya, kami bersyukur. Kami berterima kasih karena masyarakat sudah memilih yang dinilai terbaik. Namun, kami masih menunggu hasil resminya dari KPU,” ujarnya.
Pastika juga berharap agar masyarakat sabar menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Bali. ”Kami harap semuanya mampu menjaga emosi dan keamanan. Tak boleh senang-senang dulu. Perolehan suara tipis dan masih rawan. Yang penting, pilkada aman,” ujarnya.
Dekan FISIP Universitas Udayana Suka Arjawa mengatakan, dari hasil hitung cepat yang menempatkan posisi kedua calon berimbang sebenarnya dukungan terhadap PDI-P menurun dibandingkan pada pilkada lima tahun lalu, yaitu saat PDI-P mengusung Pastika-Puspayoga.
Waktu itu, Pastika-Puspayoga meraih 55 persen dan unggul atas tiga pasangan lawannya.
”PDI-P di Bali jadi salah satu barometer. Dari pandangan sosiologis, masyarakat kini mulai bergeser dari kesetiaan partai ke figur,” tambah Arjawa.
Soal partisipasi, dosen Hukum Universitas Udayana, Dewa Palguna, menyatakan, masyarakat Bali masih peduli dengan pilkada, angka golput-nya hanya 28 persen dan dinilai kecil.