Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ingatkan Partai Koalisi untuk Dukung BLT

Kompas.com - 13/05/2013, 08:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengingatkan seluruh partai koalisi untuk mendukung rencana pemerintah memberikan dana kompensasi untuk rakyat miskin jika harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.  Hingga saat ini, partai koalisi pendukung pemerintah belum menyatakan sikap terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

"Pada dasarnya, kami dari koalisi ingin mendukung kebijakan pemerintah dan mendukung kompensasi terhadap pemerintah atas masyarakat yang terkena dampak langsung. Kami mengingatkan ini kepada partai koalisi, nanti kami pasti akan melakukan lobi-lobi politik," ujar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa, di Jakarta, Senin (13/5/2013).

Menurutnya, partai koalisi baru satu kali menggelar rapat untuk membahas sikap mengenai rencana kenaikan harga BBM. Namun, mengenai pengucuran bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM, belum dibahas.

Mengenai adanya anggapan pengucuran BLT akan dimanfaatkan sebagai pencitraan kepentingan politik tertentu, Saan mengatakan membantahnya.

"Tidak lah, BLT itu kan sebelum pemilu juga sudah ada. Srtinya tidak hanya menjelang pemilu BLT diberlakukan. Jauh-jauh sebelum itu ada. Sehingga tidak ada relevansi BLT dengan politik," kata Saan.

Menurutnya, saat ini masyarakat juga sudah rasional dan bisa membedakan mana yang merupakan kebijakan pemerintah dan kebijakan partai politik. "Jadi menurut saya tidak perlu khawatir bahwa BLT atau kompensasi yang bersifat langsung akan menguntungkan partai politik tertentu," katanya.

Ia juga menyatakan optimistis seluruh partai koalisi satu suara terkait pemberian BLT ini. Partai Golkar yang sebelumnya menolak rencana kenaikan BBM, sudah melakukan pembicaraan melalui Ketua Umumnya Aburizal Bakrie yang pekan lalu diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pak Ical sudah ketemu Pak SBY dan sudah menyetujui rencana kenaikan BBM sekaligus penerapan dana kompensasi. Jadi, rasanya tidak akan ada penolakan dari koalisi," kata Saan.

Terkait rencana kenaikan harga BBM ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan Pimpinan DPR pada Senin (13/5/2013) di Kantor Presiden, Jakarta. Pertemuan akan membahas tenntang RAPBN-P 2013 yang mencakup pengalokasian dana kompensasi bagi rakyat miskin. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menjelaskan, akibat kenaikan harga BBM ini, terjadi penghematan beban subsidi dari Rp 300 triliun menjadi Rp 198 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Nasional
    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Nasional
    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Nasional
    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Nasional
    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Nasional
    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Nasional
    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Nasional
    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    Nasional
    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Nasional
    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Nasional
    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    Nasional
    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com