Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, KPK Periksa Anis Matta

Kompas.com - 13/05/2013, 07:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, Senin (13/5/2013) pagi. Anis diminta keterangan sebagai saksi terkait penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang dalam kasus dugaan penerimaan suap penetapan kuota impor daging sapi.

"Benar, Senin (13/5/2013) KPK memeriksa Anis Matta," kata Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkat, Minggu (12/5/2013) malam. Dalam pemeriksaan kali ini, Anis akan menjadi saksi untuk tersangka Ahmad Fathanah.

Fathanah adalah tersangka kasus ini, yang juga disebut sebagai teman dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Fathanah juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan pencucian uang, menyusul penetapannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap dalam penetapan kuota impor sapi.

Sejumlah uang yang diduga didapatkan dari penerimaan suap diduga disamarkan Fathanah dengan sejumlah cara. Beberapa cara yang diduga dipakai adalah mentransfer uang ke pihak lain atau membeli barang untuk pihak lain. Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan Luthfi sebagai tersangka. 

Anis berencana datang

Dalam konferensi pers, Minggu (12/5/2013) malam, Anis menyatakan akan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. "Sebagai warga negara, saya wajib membantu KPK memberikan informasi. Saya akan datang jam 10.00 WIB," kata dia di sela rapat Majelis Syuro PKS di kantor DPP PKS, di Jakarta Selatan.

Anis mengaku belum mempunyai gambaran informasi apa yang dibutuhkan KPK ataupun sebaliknya yang harus dia berikan. "Saya besok datang melihat itu dan masalahnya itu, tidak ada pemberitahuan (tentang apa informasi yang dibutuhkan) ke saya," ungkapnya.

Sebelumnya, KPK telah memeriksa adik Anis, Saldi Matta, terkait kasus yang sama. Namun, Anis berpendapat, pemeriksaan terhadap Saldi tidak terkait dengan dirinya. "Itu urusan mereka ya, dengan saya tidak ada urusan," ujar Anis.

Secara terpisah, Johan juga menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Anis Matta tak terkait dengan upaya penyitaan lima mobil di kantor DPP PKS. KPK sebelumnya telah meminta keterangan Saldi terkait dugaan pencucian uang oleh Fathanah. Saldi mengaku pernah menerima transfer dana Rp 50 juta dari Fathanah, tetapi menurutnya uang itu adalah pembayaran utang. Menurut Saldi, Fathanah berutang kepadanya Rp 50 juta pada September 2012 dan baru dikembalikan pada Januari 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com