Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Mei, Kasus Cebongan Masuk Peradilan Militer

Kompas.com - 08/05/2013, 17:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidikan kasus pembunuhan empat tahanan di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Cebogan, Sleman, DI Yogyakarta telah berlangsung lebih dari satu bulan. Proses penanganannya pun dipertanyakan.

Sudah sampai mana proses penyidikan yang dilakukan TNI Angkatan Darat? Kepala Staf TNI AD Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo mengatakan, penyidikan masih berlangsung sehingga belum bisa diserahkan ke peradilan militer.

"Masih dalam penyelesaian. Kita berharap akhir bulan bisa kita serahkan (ke pengadilan militer)," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Pramono mengatakan, laporan terakhir belum ada penambahan tersangka. Mereka yang terjerat, yakni masih tetap 11 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia meminta kepada semua pihak untuk mengikuti proses peradilan yang akan berjalan terbuka.

Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mempertanyakan penanganan kasus pembunuhan empat tahanan di Lapas Cebongan termasuk pembunuhan anggota TNI di Hugo's Cafe Yogyakarta. Lambannya penanganan perkara tersebut, kata Neta, membuat aksi premanisme kembali marak di Yogyakarta.

Terakhir, dua anggota TNI dikeroyok di Sleman. "Bahaya premanisme di Yogyakarta sudah mencemaskan. Jika tidak segera diatasi, konflik akan kembali terjadi. Bukan mustahil anggota TNI akan turun memburu para preman," kata Neta.

Seperti diberitakan, pembunuhan empat tahanan disebut berlatar belakang jiwa korsa yang kuat terkait pembunuhan Serka Santoso di Hugo's Cafe. Pihak TNI menyebut pembunuhan terjadi secara spontan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    Nasional
    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    Nasional
    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com