JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Laode Ida menilai pencalonan anggota DPR yang selama ini kerap membolos dalam Pemilihan Legislatif 2014 mendatang sangat beresiko bagi citra partai. Pasalnya, bakal caleg "pembolos" itu diperkirakan akan mengulangi perilakunya lagi jika terpilih kembali nanti.
"Orang seperti itu tak menghargai dirinya, rakyat pemilihnya, dan sekaligus parpolnya. Pemimpin parpol sebenarnya harus peduli, sekaligus memberi sanksi," ujar Laode Ida saat dihubungi Rabu (8/5/2013).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menduga masuknya politisi pembolos dalam daftar bakal caleg sementara bisa jadi karena memiliki kedekatan dengan pimpinan partai. Namun, di sisi lain pimpinan parpol bisa jadi tidak mendapat laporan lengkap tentang tingkah laku anggota itu selama ini di DPR.
"Dari segi politik, akan sangat beresiko bagi partai mengajukan anggota DPR yang pemalas. Menurut saya hal ini perlu jadi informasi ke publik secara terus-menerus. Parpol asal caleg seperti itu perlu diketahui publik secara luas," katanya.
Jika tidak ingin mendapatkan citra buruk, Laode pun menyarankan agar partai politik melihat baik-baik jejak rekam calonnya selama ini. "Sebaiknya caleg pembolos itu tidak usah dicalonkanlah," imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan Sukur Nababan kembali maju sebagai bakal calon anggota legislatif periode 2014-2019. Padahal selama menjadi anggota dewan, Sukur memang jarang terlihat hadir dalam rapat komisi hingga rapat paripurna. Dia bahkan sudah enam kali berturut-turut tidak hadir rapat apa pun di DPR. Hal inilah yang membuat BK DPR akhirnya bertindak. Surat panggilan pun dilayangkan BK DPR kepada Sukur pada bulan Februari lalu, namun dia tidak hadir dengan alasan sakit.
Berdasarkan data bakal caleg yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sukur maju sebagai bakal caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat VI dengan nomor urut nomor 1. Di daerah pemilihan itu, Sukur maju bersama bakal caleg PDI-Perjuangan lainnya seperti Riad Oscha Chalik (nomor urut 2), Aprileny (3), Romy Bareno (4), Noer Fajriensyah (5), dan Risa Mariska (6).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.