Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelit, Hajriyanto Kecewa dengan Susno

Kompas.com - 26/04/2013, 20:58 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Y Thohari mengaku bingung dengan sikap terpidana kasus korupsi Susno Duadji yang menolak menjalani vonis hukuman penjara tiga tahun dan enam bulan. Sebagai seorang yang pernah menjadi penegak hukum berpangkat jenderal bintang tiga Kepolisian, Susno malah menghadapi hukum seperti itu.

"Saya tidak ahli hukum. Saya juga tidak tahu pasti apakah Susno bersalah atau tidak. Tetapi saya kecewa cara yang dia tempuh dalam menghadapi hukum. Perwira tinggi polisi kok seperti itu," kata Hajriyanto ketika dihubungi, Jumat (26/4/2013).

Hajriyanto mengatakan, Susno telah memberikan contoh tidak baik kepada publik. Susno, kata dia, menolak dieksekusi Kejaksaan dengan memakai kekuatan yang dimiliki. Susno berlindung di Kepolisian.

Hajriyanto menambahkan, kegagalan Kejaksaan melakukan eksekusi Susno di kediamannya di daerah Bandung, Jawa Barat, juga menjadi preseden sangat buruk. Pasalnya, kegagalan itu akibat institusi negara lainnya melindungi Susno.

"Jaksa bisa kehilangan kemampuan eksekutorialnya ketika harus mengeksekusi tervonis hukum. Saya rasa benar bahwa para penyelenggara negara yang justru menjadi bagian dari masalah. Alih-alih menjadi solusi, justru menjadi masalah. Benar-benar kacau," kata Hajriyanto.

Dikatakan politisi Partai Golkar itu, institusi penegak hukum tidak belajar dari kesalahan masa lalu. Seharusnya, sengketa kewenangan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus simulator Polri menjadi konflik antar institusi yang terakhir.

"Jika terus begini, maka sampai kiamat pun negara ini tidak akan pernah lebih baik dan maju. Akal sehat sudah tidak berjalan lagi di bidang penegak hukum. Aparat penegak hukum justru menjadikan hukum sebagai akrobat yang tidak lucu," pungkas Hajriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com