Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Perwira Polri Bersaing Jadi Direktur Penyidikan KPK

Kompas.com - 24/04/2013, 21:39 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com— Tiga orang perwira dari Kepolisian Negara Republik Indonesia tengah bersaing menduduki jabatan Direktur Penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Ini menjadi babak baru bagi hubungan antara KPK dan Polri pasca-pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator berkendara di Korps Lalu Lintas.

Jabatan Direktur Penyidikan KPK lowong lama sepeninggal Brigadir Jenderal Yurod Saleh yang dikembalikan ke Mabes Polri. Sejak itu jabatan Direktur Penyidikan hanya diisi oleh pejabat sementara sampai KPK memiliki pejabat definitif. Jabatan Direktur Penyidikan KPK biasanya selalu dijabat perwira polisi dengan pangkat komisaris besar (kombes).

Kombes yang menduduki jabatan ini biasanya telah senior sehingga begitu menjabat Direktur Penyidikan, yang bersangkutan biasanya akan langsung naik pangkat menjadi brigadir jenderal.

Penanganan kasus dugaan korupsi simulator yang kemudian menyeret dua orang petinggi Polri aktif, mantan Kepala Korlantas Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Brigadir Jenderal Didik Purnomo, sempat membuat hubungan KPK-Polri memanas. Polri menarik sejumlah penyidiknya yang ditugaskan di KPK.

Meski Polri beralasan penyidik mereka telah habis masa tugasnya di KPK, penarikan besar-besaran pascakasus simulator sempat membuat tanda tanya besar soal hubungan kedua institusi penegak hukum ini.

Kembali diseleksinya perwira Polri untuk jabatan Direktur Penyidikan menandai babak baru hubungan KPK-Polri. Belum diketahui identitas ketiga perwira dengan pangkat kombes yang masuk kategori senior tersebut.

Salah seorang petinggi di KPK, Rabu (24/4/2013), mengatakan, ketiga perwira polisi akan menjalani tahap akhir seleksi untuk jabatan Direktur Penyidikan KPK yakni wawancara.

"Sebelumnya ada beberapa penyidik dari Polri yang ikut seleksi juga untuk bertugas di KPK," kata petinggi KPK ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com