Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikahi Istri Mudanya, Djoko Gunakan Status Jejaka

Kompas.com - 23/04/2013, 21:06 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Djoko Susilo menggunakan identitas palsu saat menikahi dua istri mudanya. Hal ini terungkap dalam surat dakwaan perkara dugaan korupsi dan pencucian uang Djoko yang dibacakan tim jaksa penuntut umum KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Surat dakwaan itu menyebutkan, pada 27 Mei 2001, Djoko menikah lagi dengan Mahdiana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Terdakwa masih berstatus menikah dengan Suratmi melakukan pernikahan lagi dengan Mahdiana,” kata jaksa KMS Roni.

Untuk menyembunyikan identitasnya, kata jaksa, terdakwa (Djoko) menggunakan identitas lain, yakni dengan nama Drs Joko Susilo Bin Sarimun yang lahir di Madiun tanggal 9 Juli 1967 dengan status jejaka atau belum menikah. “Serta pekerjaan swasta sesuai yang tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 818/129/V/2001 nomor seri: JG tertanggal 28 Mei 2001,” tutur jaksa Roni. Dari pernikahannya dengan Mahdiana tersebut, Djoko memiliki dua orang anak.

Kemudian Djoko tercatat menikah lagi dengan Dipta Anindita pada 1 Desember 2008 di KUA Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. “Terdakwa yang masih berstatus menikah dengan Suratmi melakukan pernikahan lagi dengan Dipta Anindita,” ujar jaksa Roni.

Sama halnya saat dia menikahi Mahdiana, Djoko menggunakan identitas palsu ketika menikahi Dipta. Dia menggunakan nama Joko Susilo, SH Bin Sarimun Karto Wiyono yang lahir di Malang pada 7 Oktober 1970. Status Djoko pun disebut jejaka atau belum menikah. “Lalu pekerjaan wiraswasta sesuai yang tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 909/19/XII/2008 nomor seri CF 5746751 tertanggal 1 Desember 2008,” ungkap jaksa.

Dari pernikahannya dengan Dipta ini, menurut jaksa, Djoko memiliki seorang anak laki-laki. Adapun istri pertama Djoko diketahui bernama Suratmi. Menurut jaksa, Djoko menikah dengan Suratmi pada 26 Juni 1985 di KUA Krembangan. Dari pernikahan dengan Suratmi ini, Djoko memiliki tiga anak, yakni Poppy Femialya, Arie Andhika Silamukti, dan Meixhin Sheby Adyaning Wara Susilo. Nama ketiga anak ini dicantumkan Djoko dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) tertanggal 20 Juli 2010.

Selain itu, menurut jaksa, Djoko dan Suratmi tercatat memiliki anak bernama Eva Susilo Handayani. Nama Eva tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) Djoko yang dikeluarkan Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam KK itu, Eva dikatakan lahir di Madiun pada 28 Juli 1980.

Namun, berdasarkan akta kelahiran tahun 1992 pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotamadya Madiun, Eva bukanlah anak dari Djoko dan Suratmi. Akta kelahiran itu menyebutkan bahwa Eva merupakan anak dari Sukarno dan Titiek Roem. Sementara pada daftar akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Madiun nomor lainnya, Eva tercatat sebagai anak kandung dari Soekarni dan Sunarti.

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com