JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memastikan pelaku pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya berjumlah empat orang. Hal itu terungkap setelah melihat langsung tayangan CCTV yang merekam pertiwa itu.
"Dari video yang kami tonton, pelakunya cuma empat orang," kata anggota Kompolnas Adrianus Meliala di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2013).
Sebelumnya beredar kabar pelaku di Hugo's Cafe lebih dari empat orang. Pelaku lainnya itu belum berhasil ditangkap pihak kepolisian. Polda DIY juga didesak untuk mengungkap kasus di Hugo's Cafe. Namun, pihak Polda telah menghentikan penyidikan kasus pembunuhan anggota Kopassus, karena keempat tersangka telah ditembak mati di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DIY.
Hari Selasa ini, Kompolnas juga meminta keterangan mantan Kapolda DIY Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo dan jajaran Polda DIY untuk mengklarifikasi sejumlah temuan investigasi Kompolnas. Pada Kompolnas dan di hadapan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo, mantan Kapolda DIY mengaku memberi keterangan dengan jujur. Namun, para pewarta tidak mendapat kesempatan untuk menanyakannya langsung pada Sabar dan kawan-kawan.
Dari hasil klarifikasi itu, Kompolnas hanya menilai kurangnya koordinasi Polda DIY dengan pihak keluarga korban penyerangan Lapas. Hal itu menimbulkan banyak tanya di kalangan keluarga korban. Pihak keluarga juga tidak puas dengan tindakan Polda DIY.
"Perlu ada suatu upaya lagi dari pihak Polri untuk memuaskan pihak keluarga yang telah kehilangan anggota keluarganya," kata Adrianus.
Dalam kasus itu, TNI AD saat ini tengah memproses 11 anggota Kopassus yang melakukan penyerangan terhadap keempat tahanan di Lapas Cebongan tersebut. Penyerangan itu disebut berlatar belakang jiwa korsa yang kuat terkait pembunuhan Serka Santoso di Hugo's Cafe. Empat tersangka pembunuhan Santoso, yang kemudian ditembak mati di dalam Lapas Cebongan, itu adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.