Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Prajurit TNI AD Penyerang DPP PDI-P Jadi Tersangka

Kompas.com - 23/04/2013, 08:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 prajurit TNI AD Yon Zikon 13 ditetapkan jadi tersangka oleh Polisi Militer TNI AD. Mereka dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pelanggaran di dalam Kantor DPP PDI-P, Jalan Lenteng Agung, Nomor 99, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (20/4/2013) malam.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Rukman Ahmad mengungkapkan, 10 orang oknum TNI tersebut diduga melakukan dua jenis pelanggaran, yakni pelanggaran tindak pidana dan pelanggaran tindak disiplin. Oleh sebab itu, masing-masing ditangani terpisah.

"Lima orang tersangka tindakan pidana ditahan di Pomdam Jaya, lima orang tersangka tindakan disiplin ditahan di Yon Zikon 13 (Srengseng Sawah)," ujar Rukman, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Selasa (23/4/2013). Tapi, dia mengaku tak berwenang menyampaikan sanksi apa yang bakal dijatuhkan pada 10 prajurit tersebut.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, kata Rukman, sanksi terhadap kesepuluh oknum TNI AD tersebut akan diputuskan di Pengadilan Militer. Rukman juga enggan menyebut identitas 10 orang tersebut kecuali Praka Juawadi dan Prada Rahmat, dua orang yang tertangkap di lokasi saat insiden kekerasan terjadi.

Sebelumnya diberitakan 15 orang berpakaian bebas masuk ke Kantor DPP PDI-P di Jl Raya Lenteng Agung Nomor 99, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2014) pukul 20.45. Dua orang atas nama Yatna dan Priyadi menjadi korban pemukulan orang-orang itu.

Belakangan, diketahui bahwa gerombolan orang itu adalah prajurit TNI AD kesatuan Yon Zikonm13. Fakta tersebut didapat saat dua orang di antara 15 orang itu, yakni Praka Juawadi dan Prada Rahmat, diamankan anggota Paspamres, pengawal mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang ada di lokasi.

Tindakan brutal tersebut, sempat diartikan sebagai aksi penyerangan terhadap DPP PDI-P. Namun, Rukman membantah hal itu. Menurutnya, insiden itu berawal dari insiden senggolan motor antara anggota TNI AD dengan salah seorang warga sehingga meyebabkan selisih paham. Warga tersebut kemudian berlari masuk ke kantor PDI-P hingga terjadinya aksi kekerasan tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto membenarkan, saat pelaku melakukan penyerangan mereka berteriak-teriak mengaku sebagai anggota Brimob. Namun Rikwanto tidak mau menangapi masalah tersebut lebih jauh. Terkait hal tersebut, Rukman dengan tegas membantah anggotanya mengaku-ngaku sebagai Brimob. Menurutnya, anggotanya hanya berteriak mengaku aparat, bukan Brimob.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Kantor DPP PDI-P Diserang TNI AD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    Nasional
    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Nasional
    Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

    Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

    Nasional
    Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

    Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

    Nasional
    Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

    Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

    Nasional
    Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

    Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

    Nasional
    Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

    Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

    Nasional
    Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

    Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

    Nasional
    Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

    Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

    Nasional
    Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

    Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

    Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

    Nasional
    PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

    PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

    Nasional
    Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

    Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

    Nasional
    PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

    PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

    Nasional
    PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

    PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com