Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: SBY Jadi Ketua Umum Itu Ide Saya

Kompas.com - 21/04/2013, 19:54 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, dicopot dari posisinya sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik setelah perombakan dilakukan di tubuh partai itu.

Pasek mengaku menerima keputusan partai kepadanya. Tetapi, ia melihat pencopotannya ini adalah sebuah anomali politik lantaran Pasek merasa dirinyalah yang pertama kali mengajukan wacana Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum.

"Saya merasa bangga karena ide saya menjadikan SBY sebagai ketua umum untuk soliditas partai didukung dan ditetapkan dalam kongres. Meskipun yang menikmati adalah mereka yang dulunya menolak ide tersebut dan kini menjadi pejabat teras partai, dan yang beri ide malah dicopot itu tidak masalah," ujar Pasek dalam pesan singkatnya, Minggu (21/4/2013).

Pasek melihat hal tersebut sebagai sebuah anomali yang terjadi dan menjadi ciri khas Partai Demokrat. Menurut Pasek, anomali ini akan terus menjadi tradisi dan partainya.

"Inilah anomali tradisi yang akan jadi nasib Demokrat seterusnya," kata Pasek.

Lebih lanjut, Pasek mengaku belum berkomunikasi dengan partai terkait pencopotan jabatannya. Pasek menjelaskan dia hanya pernah diminta masukan untuk merangkul semua elemen internal partai. Meski demikian, Pasek tetap menerima apa pun keputusan partai.

"Ibarat pertandingan sepak bola, pelatih bebas meramu strategi dan menempatkan personelnya. Yang penting Demokrat menang 2014. Kita hormati dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak SBY selaku ketua umum hasil KLB. Beliau memang guru bagi saya, sehingga apapun keputusan yang diambil saya anggap pelajaran baru bagi saya memahami politik," tuturnya.

Partai Demokrat mencoret Gede Pasek Suardika dan Mirwan Amir dari kepengurusan baru partai pemenang pemilu 2009 itu. Kedua orang tersebut dikenal memiliki kedekatan dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Pasek sebelumnya menempati posisi Ketua Divisi Komunikasi Publik, sementara Mirwan sebelumnya menempati posisi Wakil Bendahara Umum.

Posisi Pasek kini diisi oleh Hinca Panjaitan, sedangkan jabatan Bendahara Umum yang awalnya tiga orang kini hanya dua orang setelah Mirwan dicopot dari posisi itu. Posisi Wakil Bendahara Umum saat ini diisi oleh Siswanto dan Indrawati Sukadis.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengungkapkan alasan Pasek dicopot karena yang bersangkutan sudah mengundurkan diri.

"Saya sudah bertemu langsung, dia (Pasek) tidak lagi mengajukan diri sebagai caleg Partai Demokrat karena maju untuk DPD. Dia juga tetap mau menjadi kader Demokrat, tapi tidak dalam struktur karena mau fokus kampanye," ujar Jero usai jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Minggu (21/4/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com