Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 4 Jabatan, Kini SBY Hanya Punya 2 Jabatan

Kompas.com - 21/04/2013, 15:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Susilo Bambang Yudhoyono resmi meletakkan dua jabatannya di partai itu yakni sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan. Sebelumnya, SBY memegang empat jabatan sekaligus di partai itu. Kini SBY hanya memegang dua jabatan yakni Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi.

"Seperti sudah sebagian diketahui bahwa sebetulnya Pak SBY tidak ingin terlalu banyak terlibat. Beliau ingin fokus mengerjakan tugas-tugas kenegaraan sebagai Preiden. Maka beliau perintahkan dan kehendaki agar dibuat restrukturisasi badan-badan utama," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat pada Minggu (21/4/2013).

Oleh karena itu, SBY pun melepaskan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan. Posisi Ketua Dewan Pembina selanjutnya diisi oleh EE Mangindaan dan Ketua Dewan Kehormatan diisi oleh Amir Syamsuddin. Jajaran Dewan Pembina juga mengalami perubahan dengan diberhentikannya Jero Wacik dari posisi Sekretaris Dewan Pembina. Posisi itu kini diisi oleh Ajeng Ratna Suminar. Perubahan

juga terjadi pada struktur Dewan Kehormatan yang kini dikomandoi Amir Syamsuddin. Kini, Wakil Ketua Dewan Kehormatan dijabat Melanie Leimena Suharli dan Sekretaris Dewan Kehormatan oleh Danny Kailimang. Sementara anggota Dewan Kehormatan terdiri dari KRMT Roy Suryo dan Suaidi Marasabessy.

"Dengan demikian, Pak SBY yang semula merangkap empat jabatan, kini tinggal Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum. Untuk mengurangi beban-beban beliau (SBY) sebagai Ketua Umum, juga dibentuk Ketua Harian yakni Syarief Hasan," imbuh Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com