Sampai sekarang kita tahu bahwa pengetahuan tidaklah sejalan dengan praktik dalam keseharian. Nilai kehidupan hanya bisa diwariskan melalui kegiatan keseharian dan contoh yang terjadi di sekitar kita. Kejujuran untuk mengakui kekeliruan, memperbaiki, dan memperlihatkan kemampuan mendengar dengan hati terbuka sangat penting. Itulah yang sesungguhnya perlu dicontohkan Kemdikbud.
Kartini sudah mengingatkan kita untuk mengubur semua yang tidak sepadan dengan zaman, termasuk di dalamnya perasaan paling benar, paling mengetahui, dan paling berkuasa dalam menentukan arah pendidikan.