Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Tangan di Sentul, KPK Amankan Dua Mobil

Kompas.com - 17/04/2013, 00:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan dua mobil dalam operasi tangkap tangan di Sentul, Bogor, Selasa (16/4/2013) sore. Mobil Toyota Rush dan Avanza tersebut diamankan di parkiran Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

"Bersama itu tadi juga ada dua mobil yang dibawa ke KPK, salah satunya Rush," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Avanza yang diamankan KPK berwarna hitam dengan nomor polisi B 805 LPG, sedangkan Toyota Rush diparkir agak jauh dari Avanza.

Pada kaca belakang Avanza itu tertempel stiker kuning menyala bertuliskan PERS. Di bawahnya, terdapat tulisan lain dengan ukuran lebih kecil "DELIK HUKUM, HUKUM KRIMINAL dan HAM".

Saat dikonfirmasi soal tulisan PERS di Avanza hitam, Johan mengatakan tidak ada wartawan yang ikut ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di Sentul. KPK menangkap tujuh orang. Dua di antaranya adalah sopir yang akan dimintai keterangan sedangkan lima lainnya berinisial STT, N, W, U, dan I.

Kelima orang ini diduga bertransaksi serah terima uang terkait kepengurusan izin lahan di Kecamatan Tanjung Sari, Bogor. KPK menangkap STT, N, W, dan U di rest area Sentul Bogor, sedangkan I ditangkap di tempat terpisah.

Dugaan sementara, STT dan N memberikan uang kepada U dan W. STT adalah Direktur PT GP, dan N diduga makelar. Adapun U adalah staf Pemerintah Kabupaten Bogor, dan W juga diduga makelar tanah.

Pemberian uang diperkirakan berlangsung di mobil STT. Dari penangkapan ini disita uang sekitar Rp 800 juta. Ketujuh orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com