Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Masih Tunggu Kabar Resmi dari Demokrat

Kompas.com - 12/04/2013, 17:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang kini menjabat Ketua Umum Partai Kdaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Wahid, diinformasikan telah bergabung dengan Partai Demokrat. Bahkan, ia disebut sebagai salah satu kandidat calon wakil ketua umum. (Baca: Yenny Wahid Calon Wakil Ketua Umum Demokrat).

Namun, hingga hari ini, Jumat (12/4/2013), ternyata belum ada kabar resmi yang secara serius mengajak Yenny bergabung di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Kami belum mendapatkan kabar secara resmi dari Partai Demokrat, apakah memang ingin mengajak Mbak Yenny bergabung atau tidak," kata Imron Rosyadi Hamid, Sekretaris Jenderal PKBIB yang juga juru bicara keluarga Gus Dur, Jumat sore, kepada Kompas.com.

Imron mengatakan, pihaknya menghormati mekanisme internal yang ada di Partai Demokrat. "Jika kehadiran Mbak Yenny menimbulkan turbulensi, maka ada banyak Kyai dan kader PKBIB yang meminta Mbak Yenny membantu Partai Demokrat dari luar sistem saja," ujarnya.

Ia menambahkan, Yenny tak ingin dianggap menyandera Partai Demokrat dan menghormati SBY sebagai pimpinan partai. "Hentikan saja polemik masuk tidaknya Mbak Yenny ke Partai Demokrat," kata Imron.

Saat ditanya, apakah ini merupakan sinyal kemungkinan tidak jadinya Yenny bergabung ke Demokrat, Imron mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan ada keputusan final mengenai hal itu. "Baik dari SBY maupun Mbak Yenny," ujarnya.

Sebelumnya, pada Minggu (7/4/2013), Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok mengungkapkan bahwa Yenny sudah bergabung dengan partainya. Komunikasi yang dilakukan terhadap Yenny juga sudah lama dilakukan.Mubarok mengatakan, Yenny juga sempat datang ke Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bal, akhir Maret lalu. Namun, Mubarok mengaku tidak mengetahui apakah Yenny sudah mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat atau belum.

Bergabungnya Yenny ke Demokrat, menurut Mubarok, turut membawa gerbong pengurus-pengurus muda Nahdlatul Ulama ke partainya.

Baca juga:
Krisis Demokrat
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com