Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Perbanyak Pemuka Agama di Bakal Caleg, Pencitraan?

Kompas.com - 12/04/2013, 05:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat kini mulai menggeliat lagi. Untuk Pemilu 2014, partai ini akan diisi banyak bakal calon anggota legislatif dari kalangan alim ulama dan pemuka agama lain. Perbaikan citra?

"Banyak alim ulama yang bergabung karena sebelumnya ada juga anggota DPR alim ulama, sekarang diperluas jadi ada tokoh pendeta dan tokoh-tokoh lintas agama lainnya karena kami kan partai nasionalis religius," ujar Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Kamis (11/4/2013). Dia belum mau mengungkap siapa saja tokoh pemuka agama yang bergabung ke Partai Demokrat.

Namun, Agus tak menampik kehadiran para alim ulama dan tokoh agama itu karena pertimbangan mereka memiliki elektabilitas yang cukup baik di tengah masyarakat. "Para tokoh masyarakat ini akan jadi vote getter pendulang suara yang banyak," tutur Agus.

Penempatan para caleg dari kalangan pemuka agama diakui Agus juga akan berdampak pada semakin baiknya citra Partai Demokrat. "Itu (menaikkan citra) termasuk di dalamnya. Ini untuk menunjukkan Partai Demokrat masih dicintai walaupun beberapa kadernya terjerat kasus," kata dia.

Meski cukup banyak tokoh masyarakat yang bergabung sebagai caleg dari Partai Demokrat, Agus mengatakan, porsi kader internal partai tetap lebih banyak. Secara keseluruhan, ujar Ketua Komisi X DPR itu, ada 1.400 orang yang mendaftar sebagai caleg Partai Demokrat. "Jumlah itu nantinya akan dikecilkan lagi menjadi 560 (orang). Ini baru perempat final, nanti finalisasi di Majelis Tinggi," tutur dia.

Seperti diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperpanjang waktu pendaftaran bagi calon anggota legislatif DPR, DPRD, dan DPD. Sebelumnya, pendaftaran bakal caleg dijadwalkan berlangsung pada 9-15 April 2013. Namun, dalam peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2013, pendaftaran bakal caleg diperpanjang hingga 22 April 2013.

Seluruh bakal caleg itu nantinya akan diumumkan untuk mendapat masukan masyarakat. Jika sudah terverifikasi, bakal caleg itu akan menjadi caleg tetap yang berlaga di Pemilu 2014.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com