Di sela-sela unjuk rasa buruh di Jakarta, kemarin, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nuwawea mengecam Pansus RUU Ormas yang tetap memaksakan kehendak untuk mengesahkan RUU Ormas yang mengebiri kebebasan berorganisasi masyarakat sipil.
”Kami curiga dengan niat pemerintah yang memaksakan RUU Kamnas dan RUU Ormas untuk dipaksakan menjadi UU. Penolakan dari gerakan buruh terbesar, MPBI, Muhammadiyah, dan NU seperti tidak didengar. Jangan terkejut kalau rakyat marah dan terjadi aksi turun ke jalan,” ujar Nuwawea.
Secara terpisah, Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, percuma punya wakil rakyat jika suara rakyat tidak mereka dengar.
”Pemaksaan DPR untuk mengesahkan RUU Ormas membuktikan bahwa RUU ini sarat kepentingan ekonomi, politik, kekuasaan, dan pemodal. Kekuasaan ingin agar oligarki politik terus terpelihara tanpa kritik dan kontrol masyarakat. Oligarki yang di dalamnya penuh birokrasi korup dan tidak memihak rakyat, gerah dengan kesadaran rakyat yang sering mengkritisi kekuasaan,” ujarnya.