Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Artis dalam Daftar Caleg PKS

Kompas.com - 09/04/2013, 14:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan 487 calon anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak 487 caleg diajukan sebagai wakil rakyat untuk tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dari ratusan calon itu, tak ada artis yang masuk dalam daftar caleg PKS.

Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, caleg yang diusung merupakan kader yang dididik dalam program kaderisasi partai.

"Tidak ada satu pun yang artis. Kami bukan anti-artis, tapi kami partai yang mengutamakan kaderisasi. Alhamdulillah, kader kami sudah cukup memenuhi kualifikasi," kata Hidayat dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Selain itu, PKS juga sudah menetapkan Presiden, Sekretaris Jenderal, dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai untuk tidak maju sebagai caleg. Hal ini untuk memfokuskan pimpinan partai itu mengurus partai.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho mengungkapkan, caleg PKS terdiri dari 302 orang laki-laki (62 persen) dan 185 orang perempuan (37,9 persen). Selain itu, tambahnya, caleg yang diajukan mayoritas berpendidikan S-1 dan berusia 30-40 tahun. Adapun untuk strata pendidikan yakni tingkat SMA 5 persen, tingkat S-1 53 persen, S-2 32 persen, dan S-3 15 persen.

"Semua dapil yakni 77 dapil dipenuhi semua, tidak ada dapil yang kosong," imbuhnya.

Sedianya, seluruh daftar caleg ini akan diserahkan PKS pada hari ini, tetapi diundur menjadi Kamis (11/4/2013) mendatang karena adanya hambatan dalam pengiriman berkas dari daerah-daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com