Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas Kuliah Lagi, Sekjen Partai Demokrat Akan Diganti

Kompas.com - 07/04/2013, 18:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat akan segera melakukan restrukturisasi di tubuh Dewan Pimpinan Pusat partai itu. Sejumlah posisi diperkirakan akan diisi wajah-wajah baru, salah satunya adalah posisi sekretaris jenderal (sekjen) yang kini dijabat oleh Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Ibas akan meninggalkan posisi sekjen DPP Partai Demokrat karena akan segera melanjutkan kuliah. "Kalau Mas Ibas, dia sebentar lagi mau lanjutin kuliah, ambil doktor di luar negeri, jadi posisi dia akan digantikan," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok saat dihubungi pada Minggu (7/4/2013).

Ibas sebelumnya meraih gelar Bachelor of Finance and E-commerce pada tahun 2005 dari Curtin University, Perth, Australia. Ia kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, di mana ia meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi ekonomi politik internasional.

Mubarok mengaku belum mengetahui siapa sosok yang akan menggantikan Ibas sebagai sekjen. Yang pasti, kata Mubarok, posisi sekjen harus diisi oleh kader Demokrat yang piawai dalam melakukan manajemen dan administrasi partai menjelang pemilu.

Meski Ibas tak lagi menjadi sekjen, Mubarok mengatakan, Ibas tetap akan maju sebagai calon anggota legislatif. Ia menyebutkan, Ibas bukan diproyeksikan sebagai anggota dewan, melainkan hanya akan menjadi pendulang suara atau vote getter untuk kemudian dialihkan ke kandidat lainnya.

"Mas Ibas hanya jadi vote getter karena perolehan suara dia kemarin kan tertinggi se-Indonesia," ucap Mubarok.

Ibas akan ditempatkan di daerah pemilihannya dulu, Jawa Timur VII, yang mencakup daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com