Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Calon Wakil Ketua Umum Demokrat

Kompas.com - 07/04/2013, 13:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid, resmi bergabung dengan Partai Demokrat beberapa waktu. Yenny pun dikabarkan menjadi calon kuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang kini dipimpin ketua umum terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Iya, sudah bergabung. Komunikasi soal ini sudah lama dilakukan," ujar Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok saat dihubungi, Minggu (7/4/2013).

Mubarok mengatakan, Yenny juga sempat datang ke Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali pekan lalu. Yenny, kata Mubarok, bahkan satu pesawat bersamanya.

Selama ada di Bali, Yenny mendapat tawaran langsung dari Susilo Bambang Yudhoyono. "Yang komunikasi langsung Pak SBY kan Bu Yenny mantan stafnya dulu. Pak SBY melihat peluangnya bagus kalau Bu Yenny bergabung, dan akhirnya bersambut," imbuhnya.

Hingga kini, Mubarok mengaku tidak mengetahui apakah Yenny sudah mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat atau belum. Namun, ia mengatakan, hal tersebut tidak menjadi masalah karena persoalan administrasi bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Yang terpenting, tutur Mubarok, komitmen Yenny untuk masuk Demokrat sudah pasti.

Selain menjadi kader Demokrat, Yenny juga digadang-gadang menjadi calon kuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. "Kami masih butuh satu pos wakil ketua umum untuk perempuan, jadi Bu Yenny merupakan sosok yang tepat. Namanya memang dicalonkan jadi wakil ketua umum," ucap Mubarok.

Mubarok juga mengatakan bahwa Yenny Wahid ditawarkan untuk maju sebagai calon anggota legislatif (caleg). Tetapi, Yenny belum menyatakan kesediaannya untuk ikut bertarung dalam Pemilu 2014.

"Belum tahu apa dia ingin tetap fokus di struktur atau masuk caleg juga," tutur Mubarok.

Yenny Wahid merupakan putri kedua Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. Yenny berkecimpung di dunia politik dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa.

Ia sempat menjadi Sekretaris Jenderal di partai bernapaskan Islam itu. Namun, Yenny kemudian keluar dari PKB dan mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dia juga yang menjadi Ketua Umum PKBIB, salah satu partai yang tak lolos verifikasi KPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Nasional
    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    Nasional
    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Nasional
    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com