JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman meminta Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menjalankan gerakannya. Segala gerakan yang dilakukan jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat.
"Saya berharap masyarakat tidak ada yang terintimidasi dengan rencana unjuk rasa," kata Marciano di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/3/2013).
Ia mengatakan, pemerintah mempersilakan MKRI menyampaikan pendapatnya sesuai aturan. Pemerintah akan terus melindungi aktivitas warga agar tidak terganggu.
Marciano menegaskan, hanya kelompok MKRI yang berupaya menggulingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Tidak ada upaya kudeta dari kelompok bersenjata. "Tidak ada indikasi yang menjurus kepada kudeta bersenjata," pungkasnya.
Seperti diberitakan, MKRI memulai gerakannya hari ini. Tujuan mereka, yakni menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono sebelum Pemilu 2014. Setelah itu, mereka akan membentuk pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu sehingga akhirnya terbentuk pemerintahan baru.
Berbagai pihak, khususnya di luar pemerintahan, menanggapi santai gerakan MKRI. Diyakini, penggulingan pemerintahan tak akan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.