Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MKRI: Aksi 25 Maret Tetap Jalan

Kompas.com - 24/03/2013, 16:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) tetap akan menjalankan aksi pada Senin ( 25/3/2013 ). MKRI akan melakukan aksi serentak di 25 provinsi. Untuk di Jakarta, aksi akan dilakukan di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Penjelasan itu disampaikan Ketua MKRI Ratna Sarumpaet saat jumpa pers di Sekretariat MKRI di Jakarta, Minggu ( 24/3/2013 ). Hadir tokoh lain yang tergabung dalam MKRI seperti Adie M Massardi, Erwin Usman, Neta S Pane, Haris Rusli.

Ratna mengatakan, aksi batal digelar di depan Istana Negara lantaran banyak ancaman yang menyebutkan MKRI akan dibenturkan dengan kelompok lain. Mereka akan membangun panggung di YLBHI untuk orasi dari berbagai tokoh, pentas musik, dan aksi lain yang di mulai pukul 11.00 WIB. Mereka mengaku sudah menyampaikan pemberitahuan aksi kepada Kepolisian. Adapun di daerah akan digelar aksi serupa di pusat-pusat pemerintahan.

Ratna menjamin aksi akan berjalan damai di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya akan mencegah upaya provokasi dan penungangan dari pihak manapun. Dia juga meminta kepada kelompok lain agar jangan terprovokasi untuk dibenturkan dengan MKRI.

Neta yang juga Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepada Kepolisian untuk menjaga keamanan aksi. Jangan ada upaya teror kepada pihaknya. "Polisi harus kawal aksi dengan damai. Polisi jangan provokasi aksi," ucapnya.

Pemerintahan transisi

Aksi Senin besok merupakan deklarasi gerakan MKRI. Gerakan disebut akan terus berjalan setelah deklarasi. Tujuan mereka, yakni menggulingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sebelum Pemilu 2014 . Setelah itu, mereka akan membentuk pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu. Akhirnya, terbentuk pemerintahan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com