Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tuding Lily Wahid dan Gus Choi Pembuat Onar

Kompas.com - 20/03/2013, 13:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa membeberkan alasan pemecatan terhadap dua anggota Fraksi PKB di DPR, Lily Wahid dan Effendi Choirie (Gus Choi). Ketua Fraksi PKB Marwan Dja'far menilai kedua politisi itu sebagai pembuat onar. Mereka kerap berseberangan dengan kebijakan partai.

"Mereka ini sering trouble maker, sering melancarkan serangan terbuka terhadap PKB. Padahal, mereka berdua makan dan besar di PKB," ujar Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Marwan juga mengatakan, proses penggantian antarwaktu (PAW) terhadap Lily dan Gus Choi sudah dilakukan sejak tahun 2011. Berbagai gugatan perdata pun sudah dilakukan hingga akhirnya keluar keputusan Mahkamah Agung yang memutuskan bahwa PAW terhadap dua politisi ini sah.

"Kami berpegangan pada hasil dua gugatan yang memenangkan PKB ini. Landasannya hasil gugatan perdata itu, sementara gugatan yang dilakukan Lily dan Gus Choi itu kan ke ketua DPR, jadi tidak ada kaitannya dengan keputusan PAW ini," kata Marwan.

Marwan juga menyebutkan, sikap dan perilaku Lily dan Gus Choi justru sudah menzalimi partai dan konstituen PKB. "PKB secara institusi dan konstituen sudah dizalimi oleh kedua orang itu. Keduanya tidak pernah ikuti arahan dan kebijakan institusi atau partai," ujarnya.

Lebih lanjut, Marwan menuding bahwa kedua politisi itu merupakan bagian dari subordinat kekuatan politik tertentu. Adapun hari ini, Lily Wahid dan Gus Choi resmi diberhentikan dari keanggotan DPR. Posisi Lily digantikan oleh Jazilul Fawaid dari Daerah Pemilihan Jawa Timur II. Sementara posisi Gus Choi digantikan oleh Andi Muawiyah Ramly.

Pelantikan dipimpin oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Di dalam pelantikan itu, Lily dan Gus Choi tidak hadir. Lily beralasan dirinya sama sekali tidak mendapatkan undangan dan Keputusan Presiden yang memberhentikannya sebagai anggota DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com