Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tersanjung Ical Masuk Daftar Capres Para Jenderal

Kompas.com - 15/03/2013, 15:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengapresiasi masuknya nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai salah satu calon presiden yang disodorkan tujuh jenderal purnawirawan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seperti diberitakan, dalam pertemuan dengan SBY pada 13 Maret 2013, tujuh jenderal purnawirawan menyebutkan enam calon presiden yang diinventarisir dari polling.

Menurut Tantowi, masuknya nama Ical menandakan mantan Menko Kesejahteraan Rakyat itu sudah diperhitungkan. "Beliau (Ical) dianggap layak dan memenuhi syarat untuk memimpin bangsa ini. Kami yakin para jenderal itu tidak asal mengusulkan," ujar Tantowi, Jumat (15/3/2013), di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden SBY melakukan pertemuan dengan tujuh jenderal TNI yakni Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan, Jenderal (Purn) Fahrul Rozi, Letnan Jenderal (Purn) Agus Wijoyo, Letnan Jenderal (Purn) Johnu Josephus, Letnan Jenderal (Purn) Sumardi, dan Letnan Jenderal (Purn) Suaidi Marasabessy. Suaidi mengatakan, salah satu yang dibicarakan adalah soal calon presiden.

"Kami membawa hasil polling.  Ada enam nama yang disebut sebagai calon presiden yang kami inventarisir dari berbagai hasil polling," kata Mantan Kepala Staf Umum TNI itu.

Keenam calon Presiden yang dibahas dalam pertemuan itu, sebut Suaidi, adalah Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto. Suaidi membantah para jenderal tengah mendukung para calon presiden itu.

"Kami juga tidak minta Pak SBY untuk dukung atau tidak. Kami bukan dalam posisi untuk dukung atau tidak," ujar Suaidi.

Ia mengungkapkan, alasan para jenderal itu membuka sejumlah nama kandidat calon presiden memang terkait dengan situasi politik. "Kami sedang bahas situasi politik jelang Pemilu 2014, jadi nama-nama itu dibahas dalam pertemuan itu. Respon pak SBY itu ternyata beliau juga punya polling sendiri," kata Suaidi.

Suaidi tak mengungkap kandidat capres versi SBY yang dibahas dalam pertemuan itu. Yang pasti, katanya, para jenderal berharap agar situasi menjelang pemilu 2014 tetap kondusif dan keberlangsungan pemerintahan SBY tetap terjaga sampai akhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com