Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pupuk Indonesia Keberatan ke ESDM

Kompas.com - 13/03/2013, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Pasokan gas untuk bahan baku pupuk urea dan NPK ke PT Petrokimia Gresik dialihkan mendadak oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Akibat pengalihan itu, negara juga berpotensi kehilangan pendapatan 221,5 juta dollar AS.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia—selaku induk perusahaan pupuk badan usaha milik negara—Arifin Tasrif, Selasa (12/3), di Jakarta, mengatakan, dengan adanya pengalihan sumber pasokan gas ke pabrik PT Petrokimia Gresik (PKG) II, keinginan pemerintah menambah kapasitas produksi pupuk dan revitalisasi pabrik pupuk terancam gagal.

Padahal, pembangunan pabrik PKG II strategis. Dengan terealisasinya pabrik PKG II dengan total investasi 1,2 miliar dollar AS, setara dengan Rp 12 triliun, nantinya pasokan urea ke wilayah pertanian sentra produksi pangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai 20 tahun ke depan cukup dari PKG. Pabrik baru PKG didesain memproduksi 570.000 ton urea dan 825.000 ton amonia. Pabrik dibangun pada 2013 dan beroperasi tahun 2016.

Jika dikombinasikan dengan pabrik baru PT Pupuk Kujang, produksi urea nasional akan bertambah 1,5 juta ton per tahun. Selain menambah produksi, pembangunan pabrik baru juga dapat menjamin pasokan pupuk bagi petani.

Sebelumnya, lewat Rapat Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pupuk, 4 Januari 2013, di ESDM, Kementerian ESDM mengalihkan alokasi gas untuk PKG dari lapangan MDA-MBH, Husky-CNOOC (Madura) Limited (HCML) ke lapangan Jambaran, Tiung Biru, Cendana, dari Pertamina EP Cepu (PEPC).

Dengan pengalihan itu, PKG harus membeli gas dengan harga 8,88 dollar AS per juta british thermal unit (MMBTU). Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara PKG dan Husky pada harga 6,5 dollar AS per MMBTU di mulut tambang. Proses panjang kerja sama itu sudah sejak Juni 2012. Dirut PT Pupuk Indonesia telah mengajukan keberatan resmi ke Menteri ESDM.

Keberatan yang sama disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, juga oleh Menteri Perindustrian Mohammad S Hidayat. Secara spesifik, Menteri Perindustrian meminta Menteri ESDM memprioritaskan pasokan gas dari Husky ke PKG dalam rangka pengamanan pasokan pupuk dan ketahanan pangan. Ini sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com