Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Perempuan Sedunia, Srikandi Hanura Gelar Rapimnas

Kompas.com - 08/03/2013, 16:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Srikandi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk pertama kalinya menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/3/2013). Rapimnas ini dihadiri dosen, aktivis, pengusaha, artis, hingga praktisi hukum.

Ketua Umum Srikandi Hanura Miryam S Haryani mengatakan, rapimnas ini sengaja digelar bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia. Rapimnas tersebut akan membahas tiga program utama. "Pertama, gerakan ekonomi keluarga mandiri atau Geka Mandiri dengan meluncurkan satu juta warung Srikandi Hanura," ujarnya.

Kemudian, Srikandi Hanura berniat meluncurkan kegiatan posyandu keliling untuk ibu dan anak. Menurut Miryam, banyak posyandu di daerah yang sudah tidak beroperasi. Program ketiga yakni mewujudkan lima juta Kartu Tanda Anggota (KTA) KTA Srikandi Hanura.

"Srikandi Hanura akan melakukan pendekatan dan konsentrasi program yang melibatkan pemilih pemula wanita usia 17 sampai 30 tahun. Sebab pemilih pemula mencapai 54 persen dari seluruh jumlah pemilih pada Pemilu 2014," katanya.

Dengan ini, Miryam berharap perempuan Indonesia dapat berkontribusi bagi negaranya. Rapimnas I Sikandi Hanura dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat Srikandi Hanura dan perwakilan 33 DPD Srikandi Hanura di Seluruh Indonesia. Turut hadir pula Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Dewan Pertimbangan Hanura Harry Tanoesoedibjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com