Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Diminta Transparan Tindak Anggotanya Sendiri

Kompas.com - 05/03/2013, 13:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Muhammad Nasser meminta Polri untuk transparan kepada publik dalam menindak anggotanya yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Kompolnas menyatakan siap memantau proses hukum tersebut.

"Polri lebih transparan dan lebih terbuka soal apa yang dikerjakan. Kita dukung dan pantau terus," ujar Nasser di Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Nasser menjelaskan, saat ini Polri juga tengah melakukan proses hukum terhadap 26 anggotanya di Poso, Sulawesi Tengah. Jumlah tersebut terdiri dari 16 anggota dari satuan Brimob 16 orang, 4 orang Samapta, dan 6 orang anggota Polres Poso. "Dari penelusuran dan pemeriksaan pada satuan Densus 88, tidak seorang pun anggota Densus terlibat," ujarnya.

Mereka juga diperiksa dalam kasus kekerasaran pada seorang tersangka. Tersangka yang ditangkap sebelumnya itu merupakan pelaku pembunuhan dua anggota Brimob. Sesama anggota Brimob pun tak dapat menahan emosi pada tersangka. "Saat kejadian itu (penganiayaan) masih dalam suasana sangat berduka dan emosional karena dua kawannya meninggal tidak wajar digorok anak buahnya Santoso," terang Nasser.

Nasser menambahkan, Kompolnas juga akan mengawal penyelidikan kasus kekerasan oleh polisi terhadap seorang tersangka bernama Wiwin yang terdapat dalam video. Anggota kepolisian itu diduga bukan berasal dari satuan Densus 88 seperti yang dituduhkan sebelumnya. Untuk itu, lanjut Nasser, Kompolnas menolak wacana pembubaran satuan berlambang burung hantu itu. Untuk mengembalikan kepercayaan publik, Polri harus transparan dan tegas menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com