Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tamu Lintas Partai di Rumah Anas Urbaningrum

Kompas.com - 26/02/2013, 09:29 WIB

KOMPAS.com - Sejak menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum jadi seperti ”selebritas” di kalangan tokoh politik Indonesia. Rumahnya di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, tak henti dikunjungi para politisi dari sejumlah partai.

Kunjungan itu sudah dimulai setelah Anas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (22/2) malam. Hanya beberapa jam setelah KPK mengumumkan status Anas, rumahnya mulai kebanjiran tamu.

Mula-mula yang datang adalah para pengurus Partai Demokrat yang dikenal dekat dengan Anas. Mereka, antara lain, Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa; Ketua Divisi Komunikasi Publik Gede Pasek Suardika; Sekretaris Bidang Agama DPP Demokrat Makmun Murod; anggota Divisi Pembinaan Organisasi DPP Demokrat Syamsul Bahara, dan Wakil Direktur Eksekutif DPP Demokrat Muhammad Rahmad.

Setelah itu, sahabat Anas dari luar Demokrat juga mulai berdatangan, seperti fungsionaris DPP Partai Golkar, Yoyo Wahab, dan beberapa pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Menjelang per- gantian hari, politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, tiba.

Malam berikutnya, rumah Anas juga didatangi beberapa tokoh nasional, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Mahfud datang dalam kapasitas sebagai Ketua Presidium Majelis Nasional KAHMI. Kebetulan, Anas juga menjadi anggota Presidium Majelis Nasional KAHMI.

Pada Minggu malam, sejumlah politisi kembali hadir di rumah Anas, antara lain, dua politisi Partai Hanura yang dulu aktif di HMI, Yuddy Chrisnandi dan Erik Satrya Wardhana. Ada juga politisi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso; mantan Ketua BPK Anwar Nasution; dan mantan politisi PKS, Misbakhun.

Kemarin, Anas kembali bertemu sejumlah kawan mantan aktivis HMI. Jejaring politik Anas memang dibentuk bukan hanya dari pengalaman di Demokrat. Pengalaman sebagai Ketua Umum Pengurus Besar HMI membuat pergaulannya luas karena banyak mantan aktivis HMI menjadi pejabat atau politisi. Maka, wajar bila tamu yang bertandang ke rumahnya setelah penetapan Anas sebagai tersangka berasal dari banyak partai.

Lalu, kira-kira apa tujuan para politisi itu mengunjungi Anas? Apakah ada kaitan dengan pernyataan Anas yang terkesan hendak menunjukkan perlawanan? Apakah Anas terus menghimpun bahan dan kekuatan untuk dijadikan kartu truf?

Sinyal perlawanan Anas makin kuat seperti disampaikan Muhammad Rahmad bahwa Anas bertekad berdiri di barisan terdepan dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Anas bahkan diyakini punya data terkait penyelewengan sejumlah kasus, termasuk megaskandal dana talangan Rp 6,7 triliun untuk Bank Century.

Saat ditanya wartawan, semua tamu itu menjawab kompak: kunjungan hanya silatura- him, untuk memberikan dukungan, dan tidak ada kaitan dengan kasus hukum Anas. Meski begitu, ada pula yang menyinggung masalah Anas adalah soal politik. Yuddy Chrisnandi menyebut masalah Anas sebagai ”musibah politik”. (K02)

Baca juga topik:
Krisis Demokrat
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com