JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, para loyalis mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum tak merasa khawatir dan tak perlu ditenangkan. Hal itu disampaikannya saat ditanya soal mundurnya sejumlah kader Demokrat yang selama ini mendukung Anas.
"Enggak perlu ditenangkan karena situasi sudah tenang," kata Saan, Senin (25/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pasca-mundurnya Anas, Sabtu (23/2/2013), beberapa loyalisnya, seperti Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto dan Wakil Direktur Eksekutif M Rahmad juga menyatakan mundur. Saan, yang selama ini juga dekat dengan Anas, mengatakan, keputusan mundur merupakan hak pribadi.
"Tidak mungkin kita cegah. Saya bisa menghormati keputusan teman-teman," ujar Saan.
Saat ditanya apakah ia akan mundur atau tidak, Saan menjawab, "Apa? Oh, hehe. Ya nanti akan disampaikan sikap saya kepada teman-teman," kata dia.
Sementara itu, loyalis Anas lainnya, Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal menyatakan akan tetap di Partai Demokrat meski Anas sudah meninggalkan partai itu. "Komitmen saya akan tetap terus di partai karena saya masih punya tanggung jawab sebagai anggota DPR untuk konstituen," ujarnya.
Umar juga mengatakan akan kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2014 mendatang. "Sudah sejak tiga minggu lalu, seluruh anggota DPR dimasukkan ke dalam daftar calon sementara (DCS) dengan dapil masing-masing karena dianggap sudah mengetahui medannya," ungkapnya.
Namun, hingga kini, belum ada penomoran para caleg. Nomor urut caleg juga menentukan banyak sedikitnya suara yang masuk. Para caleg biasanya akan mengincar nomor urut teratas. Namun, Umar mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Tinggi yang berwenang mengatur nomor urut itu.
"Ya, kalau para teman-teman (Anas) jadi caleg lagi sih iya, tapi kalau nomor urutnya itu kita serahkan saja kepada Majelis Tinggi karena yang punya kewenangannya di sana," kata Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.