JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Partai Demokrat atas kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin Demokrat selama hampir tiga tahun. Anas pun meminta maaf tidak menyelesaikan tugasnya hingga 2015.
"Saya tidak pernah merencanakan untuk berhenti di awal 2013 ini," kata Anas saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (23/2/2013).
Dalam jumpa pers itu, Anas menyatakan mundur sebagai ketua umum setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia didampingi beberapa petinggi Demokrat dan puluhan kader Demokrat.
Dalam ucapan terima kasih itu, Anas menyebut seluruh jajaran Demokrat, mulai dari pengurus DPP, DPD, DPC, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Majelis Tinggi yang telah mengambil alih tugasnya, hingga jajaran Dewan Pembina yang sempat bereaksi keras atas situasi partai.
Selama menjadi Ketua Umum Demokrat, Anas mengaku telah menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi. Selama menjabat, Anas menyebut ada kelebihan dan prestasinya. Dia mengakui ada pula kekurangan.
Meskipun tak lagi menjadi ketua umum, Anas mengaku akan tetap menjadi sahabat bagi seluruh kader Demokrat. "Saya tegaskan bahwa saya menjaminkan ketulusan, persahabatan, dan persaudaraan. Loyalitas persahabatan itu bagian yang indah dan menyegarkan di dalam dinamika organisasi yang kadang agak keras dan panas. Itu punya makna yang luar biasa. Karena itu, saya yakin bahwa saya akan komunikasi sebagai sahabat dengan kader Demokrat di seluruh Indonesia. Tidak dalam posisi sebagi ketua umum, tapi dalam posisi teman dan sahabat," papar Anas.
Baca juga:
Demokrat Akan Jadi Partai Santun atau Sadis?
Anas Yakin Tak Terlibat dalam Korupsi Hambalang
Anas: Ketika Diminta Fokus, Saya Sudah Divonis
Anas Mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat
Anas: Loyalitas Bagian yang Indah dan Menyegarkan
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang