PURBALINGGA, KOMPAS.com - Bendera setengah tiang dikibarkan di depan rumah Prajurit Satu (Pratu) Wahyu Prabowo yang menjadi salah satu korban tewas dalam insiden penembakan di Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua. Hal itu sebagai bentuk belasungkawa atas meninggalnya almarhum dalam menjalankan tugas.
Rumah duka keluarga Pratu Wahyu di RT 03 RW 02 Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2013) semakin ramai dikunjungi kerabat dan saudara-saudaranya.
Perwira Seksi Intel Kodim 0702 Purbalingga, Kapten Inf Cahyadi mengatakan, jenazah Wahyu Prabowo diperkirakan akan tiba di rumah duka RT 03 RW 02 Desa Karanganyar pada Jumat malam atau Sabtu pagi (23/2/2013). Pemakaman akan dilaksanakan dengan upacara militer.
Pratu Prabowo merupakan satu dari delapan anggota TNI yang tewas setelah terlibat dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya Papua, Kamis (21/2/2013). Saat itu, bungsu dari tujuh bersaudara anak pasangan Sastro Wiharjo dan Chomsiyah itu tengah berjaga di pos TNI Tinggi Nambut, Puncak Jaya ketika sekelompok orang bersenjata menembaki pos itu.
Wahyu tertembak pada bagian dadanya dan tewas seketika. Selain Wahyu, Komandan Pos, Letnan Infanteri Reza juga tewas tertembak. Wahyu baru lima tahun menjadi anggota TNI AD. Kesatuan terakhirnya di Kopassus Grup I Serang Banten. Wahyu meninggal pada usia 24 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.