Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Minim Pemicu Kematian Bayi Dera

Kompas.com - 19/02/2013, 02:52 WIB

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengakui keterbatasan fasilitas NICU. Saat ini baru ada 143 fasilitas NICU di Ibu Kota karena biaya investasinya mencapai Rp 5 miliar-Rp 7 miliar per unit.

Manajemen RSUD Budhi Asih juga menyatakan tidak menolak Dera. Monang Sirait dari bagian Humas RS Budhi Asih mengaku ruang NICU penuh terisi pasien.

Kronologi

Dera meninggal hari Sabtu (16/2) setelah tujuh hari dirawat di RS Zahira. Direktur Utama RS Zahira Andi Erlina mengatakan, ibu Dera, Lisa Darawati (20), adalah pasien yang dirujuk dari rumah bersalin Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu 2. Pihak RS segera memberikan pelayanan dan tindakan medis sesuai rujukan puskesmas tidak lama setelah kedatangan keluarga Dera pukul 21.30, Minggu (10/2).

Pukul 23.40, Dera lahir disusul saudara kembarnya, Dara Nur Anggraini, yang lahir pukul 23.42 dengan berat 1,45 kilogram dan panjang 39 sentimeter. Kedua bayi dirawat di ruangan prenatal, perawatan khusus bagi bayi. Dera memiliki kelainan bawaan kerongkongan tak terbentuk sempurna.

”Pasien kami rujuk ke rumah sakit NICU, yakni ICU untuk bayi, dengan catatan RS bersangkutan harus yang bisa melayani pasien KJS juga. Lima RS kami hubungi untuk memastikan ada atau tidaknya tempat bagi Dera, tetapi semua menyatakan kamar penuh,” katanya.

Menurut Andi, pada Selasa (12/2), orangtua pasien menandatangani surat persetujuan untuk menolak rujukan ke NICU. Namun, Andi enggan menjelaskan lebih lanjut maksud adanya surat persetujuan tersebut.

Sementara saudara kembar Dera, Dara, sedang dirawat di RSUD Tarakan. ”Harapan hidupnya besar asal kondisi stabil ini tetap terjaga. Makanya, asupan obat dan nutrisi harus selalu dapat diterima tubuh pasien. Selang oksigen yang dipasang saat pertama ia datang juga telah dilepas. Dara dirawat di ruang NICU dalam inkubator dan dipasang monitor untuk dapat memantau setiap saat,” ujar Dr Theryoto, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Tarakan.(NEL/NDY/FRO/MDN/atk/K03)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com