JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo yang baru bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) enggan berangan-angan mengenai kemungkinan dia diusung menjadi calon pada Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, terlalu pagi bicara soal Pemilu Presiden dan bursa percalonan.
"Terlalu pagi untuk bicarakan itu. Fokus konsentrasinya sekarang adalah membesarkan partai di mana Partai Hanura mendapatkan suara yang signifikan, saya rasa belum tepat bicarakan masalah Pilpres," tepis Hary, di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, seusai dilantik sebagai ketua dewan pertimbangan Hanura, Minggu (17/2/2013). Dia pun menolak bicara soal peluang dan kemungkinan Partai Hanura akan mengusungnya sebagai calon Presiden atau Wakil Presiden.
Tapi, Hary berpendapat Partai Hanura tetap punya peluang untuk dapat mengusung calon sendiri dalam Pemilu Presiden 2014. Syaratnya, sebut dia, semua kader dan jajaran pengurus partai ini harus fokus. "Semua kader harus fokus bagaimana Pemilu 2014 nanti bisa dapat elektabilitas yang tinggi," ujar dia.
Hary belum dapat menyebutkan berapa target realistis yang bisa dicapai Partai Hanura dalam Pemilu 2014. Dia mengatakan akan mengikuti terlebih dahulu rapat konsolidasi, untuk sekaligus menentukan strategi partai ke depan. "Langkah-langkahnya, baik di pusat atau di daerah, dari situ, satu bulan, baru tahu berapa kami targetnya. Paling tidak kasih saya waktu dua minggu biar saya tahu," katanya.
Terpisah, Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto juga enggan membicarakan masalah capres/cawapres saat ini. "Kita bicara dulu bagaimana nanti partai ini bisa semakin besar," ujar dia. Partai Hanura bersama Hary akan fokus terlebih dahulu pada pengembangan diri dan meningkatkan elektabilitas partai. Tujuannya, visi dan misi Hanura bisa diwujudkan satu per satu.
Wiranto tak menampik arti penting bergabungnya Hary ke Partai Hanura. Dia menyebut kehadiran Hary bak darah segar bagi partai tersebut.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.