Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Hary Tanoe Bergabung dengan Hanura

Kompas.com - 17/02/2013, 16:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan enam alasannya bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) setelah keluar dari Partai Nasdem. Hal ini dia sampaikan dalam jumpa pers acara pelantikannya di kantor DPP Partai Hanura di Jakarta, Minggu (17/2/2013).

"Sejak keluar (dari Partai Nasdem) pada 20 Januari 2013, ketika itu ada alternatif mendirikan ormas, bergabung dengan partai lain, mendirikan partai baru, atau kombinasi tiga hal ini. Saya juga telah diajak bicara oleh hampir semua partai, saya pertimbangkan matang-matang," kata Hary.

Menurut Hary, alasan pertama dia bergabung dengan Hanura karena melihat sosok Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto yang dianggapnya dapat diajak berdiskusi dan memiliki pengendalian diri yang baik.

"Sehingga chemistry (perasaan) cocok," ujar Hary.

Namun, lanjutnya, kecocokan secara pribadi dengan Wiranto tentunya tidak menjadi satu-satunya alasan. Alasan kedua, Hary memilih bergabung dengan Hanura karena memiliki visi dan misi yang sama. "Kita semua prihatin dengan kondisi bangsa saat ini dan bagaimana ke depannya kita bisa bekerjasama dengan baik," tambah Hary.

Alasan ketiga yang lebih meyakinkan Hary masuk bergabung dengan Hanura, katanya, partai ini sejak 2009 tidak masuk dalam kelompok koalisi Pemerintah. Sikap Hanura yang konsisten mengambil bagian sebagai oposisi, menjadi pertimbangan tersendiri bagi Hary.

Keempat, Partai Hanura dianggap Hary sebagai partai yang bersih. Hingga saat ini, katanya, tidak ada kader Hanura yang terlibat kasus korupsi. "Hal ini juga jadi peringatan supaya kader enggak terlibat korupsi," tambahnya.

Kemudian alasan kelima, kata Hary, dia memilih masuk Hanura karena melihat soliditas dan kekompakan partai tersebut. Wiranto sebagai sosok yang memimpin partai itu, katanya, memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat secara internal.

"Alasan terakhir, yang jadi panduan adalah moral dan sinergi yang baik, bisa menerima seluruh orang bekas partai sebelumnya untuk bergabung dan dilebur jadi satu," tambah Hary.

Di Hanura, Hary menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan partai. Dia juga membawa sejumlah mantan kader Partai Nasdem untuk ikut bergabung ke Hanura.

Bergabungnya Hary ke Hanura ini mendapat sambutan baik. Wiranto mengungkapkan, bergabungnya Hary ini seolah menjadi darah segar bagi partainya. Ke depannya, Hanura bersama Hary akan fokus pada pengembangan partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com