Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarkan Orang DPP Demokrat yang Ribut...

Kompas.com - 13/02/2013, 15:46 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Abdussalam, Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Kabupaten Sampang, Jawa Timur, enggan berkomentar panjang soal kemelut yang terjadi di tubuh Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat. Terlebih lagi jika hal itu terkait antara Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Abdussalam hanya mengatakan bakal patuh sepenuhnya kepada keputusan partai. "Kami tidak terpengaruh dengan kemelut yang terjadi di pusat. Siapa pun pimpinan partai kami, maka wajib hukumnya kami mematuhinya," terang Abdussalam, Rabu (13/2/2013).

Ditambahkan Abdussalam, kondisi Partai Demokrat di tingkat daerah tetap solid, dan tetap mengikuti garis partai. "Biarkan saja orang pusat yang ribut, kita tidak terpengaruh di bawah," kata Abdussalam.

Abdussalam justru menyalahkan lembaga survei yang sudah menciptakan kemelut di internal Partai Demokrat. "Bisa saja hasil survei itu ada permainan untuk menghancurkan Demokrat. Kami di sini tidak pernah jadi sample survei. Kalau yang jadi sample-nya orang Golkar, maka hasilnya berbeda," ungkap Abdussalam.

Selain itu, Abdussalam juga menyesalkan banyaknya komentar tentang Partai Demokrat yang kemudian dipolitisasi. "Maaf saya tidak mau komentar soal Pak SBY dan Pak Anas dulu karena khawatir dipolitisir juga," tandas Abdussalam.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Jumat (8/2/2013) malam, SBY menyatakan mengambil alih kepemimpinan partai tersebut. SBY juga meminta agar Anas fokus pada kasus hukum yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sementara itu, Anas Urbaningrum menilai, tak tepat kata "nonaktif" digunakan untuk menggambarkan kondisinya saat ini. "Bukan dinonaktifkan sebagai ketua umum, tidak ada penonaktifan," ujar Anas di kediamannya di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Sabtu pagi.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
Kemelut Demokrat

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com