Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, SBY Kumpulkan Ketua DPD Demokrat

Kompas.com - 10/02/2013, 09:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengumpulkan jajaran Majelis Tinggi dan para menteri asal Partai Demokrat, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumpulkan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/2/2013) malam.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Saan Mustopa mengatakan, SBY akan memberikan pengarahan kepada seluruh pengurus daerah terkait masalah di internal Demokrat.

"Dalam rangka konsolidasi internal," kata Saan ketika dihubungi, Minggu.

Para pengurus DPP tidak diundang dalam pertemuan nanti. Ketika ditanya hal itu, Saan beralasan pengurus DPP sudah diwakilkan Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum. "Nanti Anas hadir," ujar dia.

Sebelumnya, Majelis Tinggi Demokrat memutuskan sejumlah kebijakan untuk mengatasi merosotnya elektabilitas Demokrat seperti terlihat dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Elektabilitas Partai Demokrat disebut tinggal 8,3 persen.

Solusi itu, pertama, SBY bertugas, berwenang, dan bertanggung jawab memimpin penyelamatan dan konsolidasi Demokrat. Kedua, segala keputusan dan tindakan Demokrat ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi yang juga mengambil keputusan dan arahan penting dan strategis.

Ketiga, elemen-elemen partai berada dalam kendali dan bertanggung jawab langsung kepada Majelis Tinggi. Keempat, Majelis Tinggi melakukan penataan dan penertiban organisasi partai, integritas, kredibilitas, dan kinerja.

Kelima, keputusan Majelis Tinggi mutlak diindahkan dan dijalankan. Sanksi tegas untuk yang tidak menjalankan. Keenam, penataan, penertiban, dan konsolidasi partai yang dipimpin dan dikendalikan SBY berakhir setelah nama baik dan kondisi pulih. Ketujuh, Anas tetap menjadi Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai. Anas diberi kesempatan menghadapi masalah hukum yang ditangani KPK.

Kedelapan, Demokrat mengutamakan penataan, penertiban, dan pembersihan partai dari unsur- unsur negatif. Setelah itu, baru melakukan ikhtiar untuk Pemilu 2014 . Mereka yang tidak suka terhadap kebijakan dan penyelamatan Demokrat yang dipimpin SBY dipersilakan meninggalkan untuk diisi pejabat baru.

Baca juga:
JK: Presiden Tidak Boleh Lebih Pentingkan Parpol

Politisi Golkar Yakin SBY Tak Akan Fokus Urus Rakyat
Presiden Seharusnya Tidak "Nyambi"

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com