Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Protes Penyusutan 4 Juta Pemilih

Kompas.com - 18/01/2013, 14:59 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekurangnya 30 orang berunjuk rasa di muka pintu gerbang kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Jumat (18/1/2013). Mereka mempertanyakan penyusutan jumlah pemilih untuk Pilkada Jabar hingga empat juta suara.

Unjuk rasa berlangsung sekitar pukul 14.00, massa berdiri menutup pintu gerbang sambil membentangkan spanduk kertas. Beberapa tulisan membawa isu berbeda, misalnya meminta KPU bertanggung jawab atas penyusutan jumlah pemilih hingga 4 juta, mengecam penggunaan dana APBD untuk kampanye, hingga permintaan audit dana kampanye pejabat petahana.

"Kami meminta KPU memeriksa ulang daftar pemilih karena kami mendapat laporan banyak warga yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT)," ujar Koordinator FAM-NU, Asep Hadian Permana.

Asep mengungkapkan bahwa ada 60.000 nama lebih di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, yang tidak terdata dalam DPT. Namun, sewaktu ditanya soal data berupa salinan KTP, dia tidak menjawab dan balik meneruskan tudingan soal nama pemilih ganda.

Hingga kini, pengunjuk rasa tetap tidak diperkenankan masuk kedalam. Namun ada beberapa orang perwakilan yang masuk dan bertemu pihak KPU.

Dihubungi sebelumnya, Anggota KPU Provinsi Jabar Ferdhiman, menerangkan bahwa penyusutan jumlah nama dari Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari 36 juta menjadi 32,5 juta pada DPT disebabkan banyak hal. Misalnya pindah alamat, meninggal dunia, hingga ditemukan nama ganda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com