Desakan tersebut disampaikan Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan dan inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih Adhie M Massardi, secara terpisah di Jakarta, Kamis (17/1). Desakan ini terkait dengan 10 parpol peserta Pemilu 2014 yang sedang menyiapkan caleg untuk DPR dan DPRD.
Menurut Ade, proses seleksi caleg oleh parpol saat ini merupakan momen penting karena menentukan bagaimana wajah DPR dan DPRD pada periode 2014-2019. Jika parpol mau mengajukan caleg yang berkualitas, parlemen baru hasil Pemilu 2014 bakal lebih baik.
Sebaliknya, jika masih ada nama-nama politisi yang memiliki rekam jejak bermasalah, kualitas parlemen tidak jauh berbeda, atau bisa lebih rendah, dari parlemen sekarang. Itu akan merusak parlemen dan semakin menyuburkan perilaku korup.
Untuk mengantisipasi kemungkinan itu, masyarakat sipil diminta ikut mengawasi proses perekrutan dan memberikan masukan atas daftar caleg sementara. Jika mengetahui ada politisi ”busuk” dalam daftar tersebut, masyarakat agar segera protes.
”Kami berencana menerbitkan daftar politisi yang pernah terlibat kasus korupsi agar tidak dipilih lagi sebagai caleg. Daftar itu nanti kami publikasikan dan sebarkan melalui jaringan sampai di daerah-daerah,” kata Ade.
Daftar politisi bermasalah tersebut sekaligus menjadi bagian dari pendidikan politik. Masyarakat perlu mengenal siapa, bagaimana kualitas, dan rekam jejak para caleg itu. Masyarakat hendaknya bersikap kritis dan menolak caleg yang pernah punya kasus moral dan hukum.
Adhie M Massardi berharap, jika ada caleg yang dilaporkan bermasalah, parpol segera menggantinya dengan politisi yang bersih. Peran parpol sangat penting karena menjadi institusi yang memasok wakil rakyat dan para pejabat publik. Untuk itu, parpol perlu membuka diri, transparan, dan memublikasikan daftar calegnya kepada publik.
”Selain caleg bermasalah, kami juga mencermati partai yang memiliki kader-kader yang terlibat korupsi. Kami menyiapkan kampanye untuk tidak memilih partai-partai yang terbukti punya banyak kader korup,” katanya.