Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daming Akui Tegang sehingga Salah Bicara

Kompas.com - 15/01/2013, 20:21 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Hakim Agung Muhammad Daming Sunusi mengaku kata-kata yang dilontarkannya bahwa "pemerkosa dan korban sama-sama menikmati" keluar spontan begitu saja karena ia tegang mendapat pertanyaan anggota Komisi III DPR.

Ketegangan tersebut membuatnya salah bicara dan kata-kata yang meluncur dari mulutnya keluar tanpa direncanakan. Hal tersebut diungkapkannya menanggapi kecaman banyak pihak terhadap dirinya karena dianggap merendahkan korban pemerkosaan.

"Sampai keluar kata-kata seperti itu karena saya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan anggota Komisi III. Saya dalam keadaan tegang harus berpikir menjawab pertanyaan yang kompleks dari sejumlah anggota Komisi III dengan latar belakang ilmu. Akhirnya, sampai keluar kata-kata seperti itu, jelas di luar konsep saya," kata Daming kepada wartawan dengan mata berkaca-kaca, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Daming menjelaskan, setelah mengungkapkan perkataan seperti itu dirinya langsung menyesal setengah mati. Menurut dia, kata-kata seperti itu sangat tidak pantas. Mengeluarkan pernyataan itu, katanya, bertolak belakang dengan pendiriannya.

"Pendirian saya bukan seperti itu. Pengalaman saya dalam penanganan pemerkosaan, saya menghukum dengan seberat-beratnya. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan dari hati dan lubuk hati paling dalam bahwa kata-kata saya bukan sama sekali disengaja," katanya.

Ia mengakui, kata-kata tersebut sangat tidak patut keluar dari mulut seorang calon hakim agung. Menurut dia, banyak hal berubah setelah dirinya mengungkapkan kata-kata tidak pantas itu. Dirinya sangat menyayangkan tindakannya karena publik akan menilai Daming dengan sangat berbeda.

"Keluarga saya sangat membenci kata-kata itu," tuturnya dalam penuh rasa sesal.

Pernyataan yang menuai kecaman itu dikatakan Daming saat uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung di hadapan anggota Komisi III DPR, Senin.

Daming melontarkan ucapan itu untuk menanggapi pertanyaan anggota Komisi Hukum mengenai hukuman mati bagi pemerkosa. Daming mengaku tak sependapat jika pemerkosa dihukum mati.

Ketika ditanya alasannya, hakim senior ini menjawab bahwa dalam kasus pemerkosaan pelaku dan korban sama-sama menikmati. Tak lama setelah ia selesai uji kapatutan, ia mengatakan, jawaban itu untuk mencairkan suasana karena langsung membuat sejumlah anggoat DPR tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Nasional
    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com