Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bungker Merapi Terbukti Tak Berguna

Kompas.com - 12/01/2013, 22:43 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bungker dalam tanah sebagai tempat perlindungan dari awan panas yang difungsikan sebagai tempat bertahan saat Merapi meletus terbukti tidak berguna. Warga disarankan sebaiknya tidak lagi mengandalkan bungker.

Menurut penjelasan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, bungker tersebut seperti jebakan jika awan panas yang menerjang melebihi 600 derajat celcius. Warga yang berlindung di dalam akan seperti di dalam oven jika awan panas menerjang lokasi tersebut.

"Akhirnya, warga yang berlindung di bungker hanya akan menjadi korban. Lebih baik warga langsung lari ke tempat yang aman," ujarnya, Sabtu (12/1/2013) di Yogyakarta.

Surono berharap agar mendatang tidak akan ada lagi pembangunan-pembangunan bungker lagi. Sebab, pembangunan tersebut akan sia-sia dan hanya menghabiskan anggaran.

"Seharusnya tidak usah membangun karena tidak akan berfungsi dan hanya akan menjadi 'jebakan Batman' bagi warga," paparnya.

Saat ini, di wilayah Sleman masih terdapat dua bungker yang masih berfungsi, yaitu di Tunggularum, Kecamatan Turi, dan di Kaliurang, Kecamatan Cangkringan. Setiap satu bungker diperkirakan bisa menampung sekitar 20 orang. Bungker tersebut dilengkapi dengan kamar oksigen dan tempat penyimpanan logistik.

"Tidak usah banyak perhitungan. Jika terjadi erupsi, segera lari saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com