Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Kalau Aku Tak Nyaleg Lagi, Makin Nyungsep Demokrat

Kompas.com - 07/01/2013, 12:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruhut Sitompul menjadi sosok yang ramai dibicarakan di penghujung tahun 2012. Sosok Ruhut seolah "duri dalam daging" bagi Partai Demokrat. Sikap vokalnya yang terus menerus menyerang Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pun akhirnya membuat kisruh perhelatan Silatnas Partai Demokrat pada Desember 2012 lalu. Meski dianggap tidak sejalan dengan partai Demokrat, rupanya ulah Ruhut masih dimaafkan. Ruhut tetap akan mencalonkan diri menjadi anggota DPR pada Pemilu 2014 mendatang.

"Aku nyalon lagi. Kalau aku nggak dicalonkan Demokrat hilang itu satu suara di DPR. Jadi tidak mungkin Ruhut tidak dicalonkan lagi sama partai Demokrat," ujar Ruhut, Senin (7/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Ruhut mengatakan, pada Pemilu mendatang, dia sempat direncanakan akan dipindah daerah pemilihan yang awalnya di Sumatera Utara 3 menjadi ke Poso, Sulawesi Tengah. "Bukan dibuang, tapi aku sih di mana saja pasti menang, aku siap di mana saja. Aceh dan Papua juga sempat minta aku di sana," katanya.

Namun, akhirnya Ruhut diputuskan akan diajukan menjadi calon Anggota DPR 2014-2019 untuk daerah pemilihan Sumatera Utara 1. "Kalau Sumut 1 lebih dekat dengan tanah kelahiranku di Medan," ujarnya.

Saat ditanyakan soal sikap petinggi Demokrat yang mengkritisi sikap vokalnya, ia mengaku tidak akan merubah sikapnya itu. "Aku nggak bisa dicegah, karena aku ingin berantas korupsi. Soal sinyalemen Anas apa lagi yang kurang. Kalau nggak ada aku, Demokrat bisa makin nyungsep nanti," kata anggota Komisi 3 DPR ini.

Menurut Ruhut, dirinya secara tidak langsung justru berguna mengangkat citra partai. Pasalnya, di tengah persoalan banyak kadernya yang terlibat korupsi, Ruhut mengaku dirinya yang paling adil melihat perkara korupsi. "Kalau Saan Mustopa, Nurhayati (pimpinan Fraksi Partai Demokrat) itu rusak semua. Mereka badut-badutnya Anas," kata Ruhut.

Berita terkait, baca :

DINAMIKA DI PARTAI DEMOKRAT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

    Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

    Nasional
    KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

    KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

    Nasional
    KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

    KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

    Nasional
    2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

    2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

    Nasional
    Alex Marwata Sayangkan Tak Ada Mantan Pimpinan KPK Jadi Anggota Pansel

    Alex Marwata Sayangkan Tak Ada Mantan Pimpinan KPK Jadi Anggota Pansel

    Nasional
    Jokowi Tanggapi Putusan MA yang Buka Jalan Kaesang Maju Pilkada

    Jokowi Tanggapi Putusan MA yang Buka Jalan Kaesang Maju Pilkada

    Nasional
    Jelang Idul Adha, Satgas Polri Pastikan Stok Beras di Sumatera Selatan Aman

    Jelang Idul Adha, Satgas Polri Pastikan Stok Beras di Sumatera Selatan Aman

    Nasional
    Gerindra Sebut Poster Budi Djiwandono-Kaesang Bentuk Aspirasi Rakyat

    Gerindra Sebut Poster Budi Djiwandono-Kaesang Bentuk Aspirasi Rakyat

    Nasional
    Putusan MA Dicurigai Muluskan Jalan Kaesang, PDI-P: Jangan Mengada-ada

    Putusan MA Dicurigai Muluskan Jalan Kaesang, PDI-P: Jangan Mengada-ada

    Nasional
    Dua DPO Kasus “Vina Cirebon” Dihapus, Polri: Buktinya Belum Cukup, Saksi Fiktif

    Dua DPO Kasus “Vina Cirebon” Dihapus, Polri: Buktinya Belum Cukup, Saksi Fiktif

    Nasional
    Politikus PDI-P Sebut Wacana Duet Anies-Ahok Telah Gembos

    Politikus PDI-P Sebut Wacana Duet Anies-Ahok Telah Gembos

    Nasional
    Hari Ke-19 Keberangkatan Haji, 131.513 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 24 Wafat

    Hari Ke-19 Keberangkatan Haji, 131.513 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 24 Wafat

    Nasional
    Singgung Putusan MK, Pengamat Nilai Putusan MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah Bernuansa Politik

    Singgung Putusan MK, Pengamat Nilai Putusan MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah Bernuansa Politik

    Nasional
    Dua Anggota Pansel Capim KPK merupakan Komisaris BUMN

    Dua Anggota Pansel Capim KPK merupakan Komisaris BUMN

    Nasional
    Pertamina Jadi Tuan Rumah Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

    Pertamina Jadi Tuan Rumah Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com