Ketua BK M Prakosa mengatakan, mulai tahun 2013, pihaknya akan mengumumkan tingkat kehadiran dengan mengacu data finger print. BK tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi ketidakdisiplinan anggota dewan. BK menyerahkan kepada masing-masing fraksi.
"Untuk masalah kehadiran itu, yang bertanggung jawab atasan masing-masing, komandannya (ketua fraksi). Dia yang bisa kasih hukuman. Jadi, tergantung kepada fraksi dalam mendisiplinkan," kata Prakosa.
Mantan Ketua Pansus RUU Pemilu Arif Wibowo mengaku pesimistis kondisi itu membaik pada tahun 2013 jika melihat sistem pemilu dengan suara terbanyak dalam UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu. Sistem finger print pun tak akan banyak pengaruh.
"Secara psikologis dan politis, mendorong setiap anggota DPR yang bakal maju kembali untuk lebih intensif di daerah pemilihan ketimbang di DPR," kata Arif.
Kalau anggota dewan saja sudah pesimistis, apalagi rakyat yang memilih mereka?
Baca juga:
Menanti Wakil Rakyat yang Tak Berkhianat
Ikuti refleksi 2012 di bidang politik, hukum, dan keamanan dalam topik:
Refleksi 2012 Polhukam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.