Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Ical Harus Dongkrak Elektabilitasnya

Kompas.com - 20/12/2012, 08:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sependapat dengan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung soal elektabilitas Aburizal "Ical" Bakrie yang maju sebagai calon presiden dari Golkar. Kalla juga meminta Ical meningkatkan elektabilitasnya supaya bisa memenangi Pilpres 2014 mendatang.

"Saya tidak ingin beri komentar tentang itu karena sudah jelas apa yang dikatakan Akbar. Itu internal Golkar-lah, jadi saya sulit berkomentar," ujar Kalla, Rabu (19/12/2012) malam, di sela-sela acara Silaknas ICMI di Jakarta Convention Center (JCC).

Menurut Kalla, untuk menjadi seorang calon presiden, Ical harus berusaha keras untuk menang. "Saya sarankan untuk tingkatkan elektabilitasnya. Sebagai calon harus siap untuk menang," ujar mantan Wakil Presiden RI ini.

Golkar telah mendeklarasikan Ical sebagai calon presiden yang akan diusung partai berlambang pohon beringin ini. Namun, pencalonan Ical ini belakangan menimbulkan pesimistis karena, berdasarkan survei, elektabilitasnya rendah. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung bahkan sudah mengirimkan surat kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang intinya meminta agar elektabilitas Ical segera ditingkatkan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Ade Komarudin membantah bahwa surat itu merupakan ultimatum Akbar kepada Ical lantaran tingkat elektabilitasnya yang dinilai masih rendah dalam bursa calon presiden 2014.

"Bukan ultimatum, hanya memberikan saran supaya meningkatkan elektabilitas," kata Ade beberapa waktu lalu.

Menurutnya, surat dari Akbar sifatnya hanya memberikan saran dan tidak bisa menggantikan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) yang menetapkan Ical sebagai kandidat capres yang diusung partainya. Surat dari Akbar itu masih belum dibahas secara resmi oleh DPP Golkar. "Nanti kami akan bahas sehabis tahun baru. Untuk menyikapi surat itu," kata Ade.

Ia juga menampik tudingan elektabilitas Ical yang kian melorot. Menurutnya, selama ini hasil survei yang dilakukan partai selalu menunjukkan eletabilitas Ical yang terus meningkat. "Kami gunakan survei dari LSI yang hasilnya terus meningkat. Siapa bilang turun terus?" ujar Ade.

Selain itu, Ade mengatakan, untuk terus meningkatkan eletabilitas Ical, segala bentuk roadshow telah dilakukan. Hampir setiap hari Ical melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

    PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

    Nasional
    Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

    Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

    Nasional
    2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

    2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

    Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

    Nasional
    Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

    Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

    Nasional
    Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

    Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

    Nasional
    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    Nasional
    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    Nasional
    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Nasional
    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    Nasional
    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Nasional
    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    Nasional
    Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

    Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

    Nasional
    Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

    Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

    Nasional
    Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

    Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com