JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melanie Leimena Suharli, menilai wacana perombakan kabinet Indonesia Bersatu jilid II tidak perlu dilakukan saat ini. Jika hal itu dipaksakan, maka akan menimbulkan kegaduhan politik baru.
"Menurut saya, lebih baik mengganti kekosongan saja (Menpora) karena kalau merombak seluruhnya kayaknya hanya akan menimbulkan kegaduhan baru," ujar Melanie, Selasa (11/12/2012) di Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.
Melanie menilai, mulai tahun 2013 akan terjadi hiruk-pikuk menjelang pemilihan umum. Jika perombakan dilakukan saat ini, maka akan kembali menambah hiruk-pikuk kondisi perpolitikan tanah air. Oleh karena itu, Melanie menilai solusi yang bisa dilakukan pemerintah adalah mempertahankan kabinet yang ada dengan meningkatkan kinerjanya.
"Memang sebaiknya ditingkatkan saja kinerja kementerian yang dinilai kurang, bukan merombaknya," tutur Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) ini.
Kendati demikian, Melanie menyatakan opsi perombakan kabinet menjadi hak penuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Demokrat hingga kini belum membahas soal opsi reshuffle itu, termasuk memberikan nama-nama baru yang dijagokan masuk ke dalam KIB jilid II.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso mengungkapkan bahwa mundurnya Andi Alfian Mallarangeng dari kursi Menteri Pemuda dan Olaharaga bisa dijadikan momentum untuk melakukan perombakan kabinet. Selain itu, dalam hitungan politik, tahun ini merupakan tahun terakhir Presiden untuk bisa merombak kabinetnya atau tidak sama sekali.
"Saya berpandangan ini momentum untuk reshuffle. Kalau hanya satu, sayang energinya habis," kata Priyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.