Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Gubernur Tak Hadir, Presiden Marah

Kompas.com - 10/12/2012, 15:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah atas ketidakhadiran empat kepala daerah ketika acara penyerahan daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) tahun anggaran 2013 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2012) sore. Dalam acara itu, Presiden menyerahkan DIPA kepada seluruh kepala daerah. Awalnya, penyerahan DIPA berjalan lancar. Namun, raut wajah Presiden berubah marah ketika menyerahkan DIPA untuk empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kepulauan Riau.

Pembawa acara menyebut keempat provinsi itu diwakilkan wakil gubernur. Sebelum menyerahkan DIPA, Presiden tampak berbincang dengan wakil gubernur dengan wajah marah. Tak jelas apa yang ditanyakan Presiden dan apa yang dijawab wakil gubernur.

Sebelum memberikan arahan untuk kepala daerah, Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk menertibkan ketidakhadiran tersebut.

"Kalau sakit, bisa diterima, tetapi kalau ada acara di provinsinya dan kemudian tidak datang, saya tidak bisa terima. Biasakan tertib, kita saling hormat-menghormati karena semua bertanggung jawab kepada rakyat. Ini urusan pembangunan, urusan anggaran, sesuatu yang sangat penting," kata Presiden.

Seusai acara, Gamawan mengatakan, Presiden memang sempat menegur kepala daerah yang tak hadir ketika penyerahan DIPA tahun 2013. Gamawan tak tahu alasan ketidakhadiran Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Gamawan hanya tahu ketidakhadiran Gubernur Kepri Muhammad Sani lantaran habis menjalani operasi pada bagian lehernya di Jerman.

"Itu yang mau saya cek wakil gubernurnya," kata dia.

Menurut Gamawan, pihaknya sudah menyampaikan agar penerimaan DIPA itu tidak diwakilkan. "Pak gubernur kan sering kecewa karena waktu mengundang bupati tidak datang. Mestinya beliau menunjukkan di sini (Istana) beliau hadir," kata Gamawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com